Balikpapan Timur Jadi Wilayah Unggulan Tanaman Holtikultura

Balikpapan Timur Jadi Wilayah Unggulan Tanaman Holtikultura

Nomorsatukaltim.com - Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan melalui bidang Pangan dan Pertanian memaparkan bahwa wilayah unggulan tanaman hortukultura saat ini masih berada di Kecamatan Balikpapan Timur. Dilansir Badan Pengelola Statistik, wilayah keseluruhan Balikpapan seluas 508,39 kilometer per segi, yang dibagi menjadi enam Kecamatan. Khusus Balikpapan Timur memiliki luasan 137,16 Km, yang dijadikan wilayah unggulan untuk tanaman hortikultura. Kepala Bidang Pangan dan Pertanian Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Dharmawaty, menjelaskan meski tanaman holtikultura di Balikpapan Timur menjadi unggulan, tapi mempunyai tantangan beragam. “Khususnya saat musim kemarau dengan kondisi dikelilingi pesisir pantai. Pasti memiliki beberapa kendala juga, apalagi kondisinya kemarau dan di pinggir pantai. Tetapi kita lakukan treatment atau perawatan semaksimal mungkin terhadap tanaman," jelasnya. Selain wilayah Timur, lanjut Dharmawaty, di sejumlah kecamatan juga mulai digenjot produksi tanaman di pekarangan atau lokasi kecil di tengah pemukiman. Nantinya akan dijadikan sumber pangan bagi masyarakat. Urban farming ini terus digencarkan sebagai pendukung produksi ketahanan pangan Balikpapan. Dharmawaty memamarkan saat ini sudah ada 22 pilot project ketahanan pangan tersebar di seluruh kecamatan Balikpapan guna menangkal inflasi. “Project tanaman perkotaan ini akan terus kami kembangkan untuk mendukung ketahanan pangan,” jelasnya. Untuk itu pihak DP3 Balikpapan, lanjut Dharmawaty, terus mendorong penggenjotan produksi pertanian perkotaan. Hal ini untuk mendukung total produksi hasil pangan yang hanya mencapai 25 persen dari kebutuhan warga Balikpapan. Kepala DP3 Balikpapan, Heria Prisni, mengungkap sebanyak 85 persen kebutuhan pokok di sektor pangan Kota Balikpapan, masih mengandalkan impor dari luar daerah. Terutama Sulawesi dan Jawa. Tingginya impor itu karena geografis Balikpapan, yang sulit mewujudkan ketahanan pangan secara mandiri. Kota Balikpapan lebih dikenal sebagai kota jasa dan industri, laiknya DKI Jakarta. “Pasokan kebutuhan pangan dari luar sebesar 85 persen. Produksi kita hanya mencapai 15 persen, dibantu komoditi dari dataran rendah,” papar Heria Prisni. Komoditi dari dataran rendah yang dimaksud, lanjut Heria, berupa hasil tanaman hortikultura. Seperti cabai, bayam, sawi dan sejenisnya. Tanaman hortikultura pun digencarkan melalui program urban farming atau hasil pertanian dalam kota. Ia juga menjelaskan, pihaknya akan terus menggencarkan pertanian dalam kota dan memaksimalkan lahan pertanian yang ada. “Hal ini sebagai bentuk langkah optimis menggenjot hasil produksi pangan lokal,” jelasnya. Selama ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan daerah. Terlebih pangan menjadi salah satu unsur kebutuhan utama yang menyangkut hajat hidup masyarakat. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: