Nelayan Kepiting Keluhkan Tempat Pembenihan

Nelayan Kepiting Keluhkan Tempat Pembenihan

Nomorsatukaltim.com - Sarana pembenihan kepiting saat ini banyak dibuat swadaya oleh masyarakat yang bergerak di sektor budidaya kepiting. Hal itu membuat para nelayan berharap agar ada suatu kawasan atau wadah pembenihan kepiting yang dikelola Pemerintah Kota Balikpapan. Salah satu penyuluh Perikanan Balikpapan, Rudi Yanto, menerima keluh kesah pembudidaya. Para pembudidaya, menurutnya, sangat berharap didirkannya wadah pembenihan yang dikelola Pemerintah.  Sebab pemijahan atau proses perkawinan dirasa masih sulit untuk menghasilkan benih baru. "Sekarang kan kepiting hasil pembenihan di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan belum ada. Kalau pun ada masih minim, seperti tambak kecil. Para nelayan kepiting berharap pemerintah dapat membuat dengan sekam yang matang," ujarnya. Menurut sebuah studi, lanjut Rudi, pemenuhan permintaan kepiting bakau yang sebagian besar dari tangkapan di alam kurang lebih 61,6%. Sedangkan dari budidaya kurang lebih hanya dikisaran 38,4%. “Hal itu menyebabkan populasi kepiting mengalami penurunan sejak tahun 1990,” jelasnya. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) mengamini perlunya wadah pembenihan di Balikpapan. Ia pun berencana merancang target pembenihan kepiting secara maksimal. “Nanti akan kami rancang setelah Rencana Strategis yang telah dirancang untuk pembenihan ikan tawar terselesaikan, per tanggal 21 sampai 26 Januari 2023,” ujar Heria. Wadah pembenihan, dinilainya memang sangat penting. Salah satunya juga untuk menjaga populasi kepiting agar tidak terjadi degradasi. “Kita akan merancang tempat dan pembenihannya agar maksimal. Tentu setelah Renstra kita selesai di tanggal 26 nanti di sektor ikan tawar. Kita juga akan mewadahi para pembudidaya kepiting agar tidak kewalahan," papar Heria. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: