pH Air Tak Normal

pH Air Tak Normal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Selasa (12/11) kemarin, Bupati Berau Muharram menggelar rapat dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maupun perwakilan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan yang beroperasi di alur Sungai Segah. Rapat dilaksanakan terkait penyebab fenomena air Sungai Segah yang berubah warna menjadi hijau beberapa hari terakhir. Menurut Muharram, meski kondisi ini belum sampai ke sungai segah yang ada di wilayah perkotaan, namun Dia, ingin Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mencari data seakurat mungkin agar fenomena tak kembali terulang. “Rasanya tahun 2015 lalu sudah ada hasil penelitian dari sejumlah ahli, dari hasil penelitian itu bisa dicocokkan dengan fenomena sekarang, sama atau tidak,” ujarnya. Yang mejadi pertanyaan Muharram, dari fenomena yang kembali terulang ini, apakah murni faktor alam yang belum bisa dideteksi secara baik, ataukah limbah dari pemupukan sawit yang selama musim kemarau itu dilakukan lalu mengendap di tanah, kemudian terbawa air ketika memasuki musim penghujan hingga mengalir ke sungai. “Tetapi itu hanya analisis praduga saya secara pribadi, dan semoga ini salah,” tegasnya. Melihat kondisi saat ini, yang sebagian besar warga di Kampung Labanan dan Teluk Bayur masih mejadikan sumber air Sungai Segah sebagai kebutuhan sehari-hari. Muharram kembali meminta DLHK melakukan pengambilan sampel lebih banyak dan lebih jauh dari titik yang mengalami perubahan. Agar dapat mencari sumber penyebab pasti fenomena ini. “Karena ini sangat aneh, sebab di Sungai Kelay tidak ada fenomena ini, pasti ada yang salah,” terangnya. Sementara itu, Kepala DLHK Berau Sujadi yang turut hadir dalam rapat mengatakan, tim yang pihaknya bentuk hingga sampai saat ini telah melakukan pengambilan sampel air yang mengalami perubahan untuk uji laboratorium. Bahkan, dari hasil penelusuran di Sungai Segarai yang mengalir ke Sungai Segah di area perusahaan PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) grup, ditemukan kualitas Power of Hydrogen (pH) hanya 2,9 atau berada di bawah batas aman. “Karena PH sangat rendah itu, makanya banyak ikan mati, dan airnya sangat jernih seperti air mineral kemasan,” urainya. Melihat hal itu, Sujadi pun sependapat dengan apa yang diutarakan Bupati Muharam, dari penelusuran di sejumlah parit yang bermuara di Sungai Segah di atasnya di tanami pohon kelapa sawit milik PT 168 yang juga masih grup dari PT KLK, kualitas pH berada di bawah normal. “Kalau indikasi kuatnya ini karena pemupukan. Sebab ini kaitanya dengan perubahan pada kualitas air. Kalau limbah pasti ikan langsung mati bukan mabuk, jadi ini memperkuat dugaan kita,” tuturnya. Selain melakukan pengambilan sampel air di sepanjang Sungai Segah, baik yang di atas area perkebunan ataupun yang ada di bawah perkebunan. Pihaknya juga saat ini tengah menyusuri area daratan guna memperkuat dugaan yang terjadi. “Kami masih terus bekerja, semoga hasil akhirnya akan segera kita temukan,” tutupnya. Distribusi Air PDAM Dipastikan Aman Fenomena perubahan warna air Sungai Segah menjadi hijau, membuat masyarakat was-was dalam mengonsumsi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Segah. Menyikapi hal itu, Direktur PDAM Tirta Segah, Saipul Rahman menyatakan, distribusi air bersih ke rumah-rumah pelanggan aman dan layak dikonsumsi. “Sejak kejadian itu, kami rutin memonitor kualitas air kami. Dan sejauh ini aman untuk dikonsumsi,” ucapnya kepada DiswayBerau, kemarin. Meski diakui Saipul, beberapa lokasi diidentifikasi terjadi perubahan terhadap kondisi air, terutama pada penurunan power of hydrogen (pH) air. Namun, pihaknya telah berupaya meningkatkan mutu atau kadar air dengan penggunaan obat-obatan guna meningkatkan pH air sesuai standar, yakni sebesar 7,0. “Karena di bawah standar, bersifat asam dan tidak layak untuk dikonsumsi,” jelasnya. Tidak hanya sebatas penggunaan obat-obatan. Pihaknya juga terus melakukan pengecekan berkala kadar pH air di tiga tempat, yakni Sungai Segah, reservoir dan sambungan rumah (SR) warga tiap dua jam sekali. Laporan terakhir dari pihaknya, pukul 14.45 Wita, Selasa (12/11), kondisi air baku Sungai Segah membaik seiring diguyurnya hujan di Kabupaten Berau. “Selalu kita cek perkembangan pH-nya. Pengecekkan air kami selalu melibatkan Dinkes (Dinas Kesehatan),” tuturnya. Saipul menyampaikan, masyarakat jangan khawatir atau ragu mengunakan air suplai PDAM untuk dikonsumsi. Pasalnya, pengelolaan hingga kualitas tetap berpatokan kepada standar mutu air bersih, sebelum didistribusikan ke rumah-rumah warga. “Pak Muharram (Bupati Berau, Red) meminta kami untuk selalu mengecek kualitas air secara berkala. Beliau juga meminta, situasi ini kualitas distribusi PDAM ke masyarakat harus tetap optimal dan layak konsumsi,” pungkasnya.(*/zuh/*jun/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: