Siaga Kondisi Darurat, PLN ULPLTD Paser Gelar Pelatihan Damkar

Siaga Kondisi Darurat, PLN ULPLTD Paser Gelar Pelatihan Damkar

Tim PLN ULPLTD Paser melakukan simulasi pemadaman api saat terjadi kebakaran. (Tony/DiswayKaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com -Berbagai peralatan di pembangkit listrik rawan terbakar. Hal ini menjadi fokus PLN dalam mengamankan aset. Persiapan matang mengantisipasi musibah dianggap perlu. Kesiapan itu juga dilakukan karyawan PT PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Balikpapan. Tepatnya di Unit Layanan Pusat Listrik Tenaga Diesel (ULPLTD) Paser. Senin (11/11/2019) lalu mereka menggelar simulasi tanggap darurat bencana kebakaran. Melibatkan sejumlah pegawai, anggota Polsek Petung, Pos Damkar Petung dan Puskesmas Petung. Dalam simulasi ini, mesin PLTD dibuat seolah terbakar. Api menjalar dengan cepat. Karyawan berhamburan keluar menyelamatkan diri. Mendapat laporan itu, petugas Damkar dibantu Polisi langsung mengamankan lokasi kebakaran. Kobaran api yang semakin membesar. Beberapa karyawan ada yang terjebak di gedung. Setelah berhasil dievakuasi oleh tim P3K ULPLTD Paser dan Puskesmas Petung, korban langsung mendapatkan pelayanan medis secara intensif. Tim Tanggap Darurat ULPLTD Paser bersama petugas Damkar mencoba memadamkan api yang membesar. Butuh beberapa waktu hingga akhirnya api berhasil dipadamkan. "Simulasi tanggap darurat ini dilakukan untuk menyegarkan kembali keterampilan seluruh karyawan. Terutama dalam mengatasi kebakaran," jelas Manager ULPLTD Paser Komari. PLN ULPLTD Paser memiliki unit tanggap darurat. Terbagi dalam beberpa tim. Seperti tim evakuasi karyawan, tim evakuasi dokumen, tim pengamanan kerusuhan, tim P3K, dan tim hydrant. Diuraikan Komari, pelatihan ini dilakukan rutin tiga bulan sekali. Supaya saat  terhadi musibah semua sudah siap. "Keterampilan seluruh anggota perlu selalu diasah. Agar melatih kesigapan karyawan dan seluruh personil di ULPLTD Paser. Terutama dalam menghadapi kondisi darurat seperti kebakaran," ujar pria murah senyum ini. Inspektur Damkar Penajam, Agus Candra, mengatakan pencegahan diperlukan untuk meminimalisasi dampak dari kebakaran. Seperti jatuhnya korban dan kerugian aset. Dalam simulasi itu karyawan bisa memahami langkah yang harus diambil saat terjadi kebakaran. ‘’Penanganan kebakaran merupakan tanggung jawab semua orang yang ada di sekitar kejadian. Kalau tidak cukup berani memadamkan api, paling tidak berteriak kebakaran untuk memberi peringatan kepada yang lain. Aksi semacam itu penting untuk dilatih agar terbiasa,’’ jelasnya. Agus meminta masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati saat musim kemarau. Dalam beberapa waktu terakhir ini Damkar banyak menangani kebakaran lahan. Ia menghimbau kepada masyarakat. Agar tidak membakar lahan untuk kepentingan apapun. Karena bisa merugikan masyarakat luas.(adv/ion/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: