Dorong Stabilitas Harga dan Stok Hewan Kurban Sehat
Nomorsatukaltim.com - KAMMI Kaltimtara turut menyoroti kelangkaan hewan kurban di Kalimantan Timur dan melejitnya harga hewan kurban menjelang Hari Raya Iduladha ini. Juga ketersediaan hewan kurban yang memenuhi standar sesuai Fatwa MUI No. 32 Tahun 2022.
Padahal Iduladha tinggal menghitung hari. Hari Raya Kurban sudah ditetapkan pada sidang Isbat Kemenag yang digelar tanggal 29 Juni 2022, yakni jatuh pada tanggal 10 Juli 2022. Semakin dekatnya menuju pelaksanaan Hari Raya Kurban tersebut, masyarakat mulai disibukkan dengan mencari calon hewan yang akan dikurbankan. Momen tahunan ini menyebabkan peningkatan signifikan pada jumlah kebutuhan sapi dan kambing dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Dilansir dari Antaranews.com, Munawar, sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kaltim memaparkan bahwa kebutuhan sapi di Kaltim sampai 14.000 ekor. Sedangkan tingkat produksinya hanya sekitar 8000 ekor. Kebutuhan sapi sisanya akan diekspor dari luar daerah. Belum lagi masalah lain pada Hari Raya Kurban tahun ini yang diwarnai penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Seperti dijelaskan Koordinator Zoonosis drh. Cahyani Widiastuti menyebutkan bahwa wabah virus ini khusus menyerang hewan ternak ruminansia dengan tingkat penularan tinggi. Namun baiknya tingkat kematiannya cukup rendah, yakni sekitar 5 persen. Wabah ini menyebabkan penyakit viral yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah atau genap, seperti sapi, kerbau, rusa, kambing, domba dan lain-lain. Penyakit PMK disebabkan oleh virus tipe A dari keluarga Picornaviridae. Kondisi ini telah ditanggapi dan dikaji oleh beberapa pihak terkait. Bersamaan dengan ancaman kesehatan, kesiapan Kaltim menuju Hari Raya Kurban cukup mengkhawatirkan. Dimana harga hewan kurban dalam hal ini sapi telah melejit dari harga normal 18 juta menjadi 23 juta rupiah. Hal ini menjadi kekhawatiran dan muncul pertanyaan besar tentang kesiapan Kaltim menangani masalah wabah virus PMK dan tetap menjamin kesejahteraan masyarakat. Peningkatan signifikan harga hewan kurban dan keadaan stok yang semakin menipis akan memberikan beban besar pada masyarakat yang telah bersiap untuk bisa berkurban di tahun ini dengan modal pas-pasan. Tidak hanya itu, penyebaran virus yang kian meluas terdata telah menyebar di setengah provinsi di Indonesia dan 2 di antaranya merupakan wilayah Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat serta Kalsel yang statusnya masih suspect. Sedangkan Kalimantan Timur masih belum ada laporan telah masuk status provinsi yang terjangkit virus PMK. Namun itu, Pemprov Kaltim perlu mengambil langkah antisipasi. Caranya dengan menghentikan pasokan dari daerah lain yang telah disinyalir terjangkit PMK dan menyegerakan pemenuhan stok hewan kurban dari daerah yang telah terjamin aman dari penyebaran PMK. Keadaan hewan yang telah tertular dapat dinilai dari keadaan fisik dan pengecekan mendalam untuk menyeleksi hewan yang sehat dan aman untuk dikurbankan. Sampai saat ini ditulis, belum ada persiapan resmi yang disampaikan pemerintah Kaltim dalam rangka menangani dan mengantisipasi penyebaran virus serta kesehatan hewan yang terancam tersebut. Padalah Hari Raya Kurban sudah dekat. Penyelenggaraan kurban yang dilakukan di berbagai daerah harus ada dalam lingkaran pengawasan pemerintah. Itu untuk menjamin check and report dapat dijalankan secara maksimal demi menekan penyebaran penyakit PMK dan mengamankan kesehatan ternak secara keseluruhan dan berkelanjutan. Menanggapi keadaan yang kian mengkhawatirkan, KAMMI Kaltimtara mendorong Pemerintah Kaltim bersiap dan bersiaga serta menerapkan Standar Operasional Prosedur yang resmi dan tegas dengan mengedepankan anjuran pemerintah pusat dan Fatwa MUI No. 32 tahun 2022 untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama proses kurban dilaksanakan. Alih-alih melakukan itu, Pemprov Kaltim malah mengadakan lelang hewan kurban yang kami nilai tidak berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Seharusnya di tengah keadaan ini pemerintah lebih memprioritaskan keamanan penyelenggaran kurban. KAMMI Kaltimtara mendorong pemerintah untuk dapat bersikap bijaksana dan tegas serta tidak bermain-main dalam mengatasi permasalahan stok hewan kurban, harga yang semakin meningkat dan yang terpenting kesehatan hewan yang akan dikurbankan. (*Staff Kebijakan Publik KAMMI Kaltimtara)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: