Sebabkan Lumpur dan Banjir, DPRD Balikpapan Soroti Pengupasan Lahan di Grand City
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Warga Balikpapan yang tinggal di kawasan RT 42 dan RT 65 Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara mengeluhkan gangguan akibat adanya pengupasan lahan. Yang terjadi di perumahan Grand City. Kelauhan warga tersebut juga telah diterima dan ditanggapi oleh anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syarifuddin Oddang. Dikatakan Oddang sapaan akrabnya, warga kedua RT tersebut terganggu karena lumpur hasil dari pengupasan lahan tersebut masuk ke drainase. Membuat terjadinya sedimentasi dan menyebabkan banjir. "Karena lumpunya masuk ke drainase jadi membuat sedimentasi. Dan ketika hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir. Ini yang dikeluhkan warga," kata Oddang, Senin (4/4). Menurut Oddang, meskipun melakukan pengupasan lahan di lahan sendiri, namun semestinya pengembang dari perumahan Grand City juga memperhatikan dampak-dampak yang dapat terjadi terhadap lingkungan dan warga sekitar. "Ini harus segera bisa diselesaikan oleh Pemerintah Daerah. Bukan kami menghalangi adanya pembangunan oleh investor. Tapi jangan sampai adanya pembangunan malah berdampak tidak baik dan merugikan masyarakat," tegas Oddang. Apalagi lanjut Oddang, saluran air dari Sepinggan Pratama dan masuk Grand City itu dianggap sudah tidak layak. Bahkan masyarakat kata Oddang juga sudah pernah melakukan kegiatan gotong royong untuk mengangkat sedimen. Dan warga sekitar pun tambah Oddang, telah mengakui kalau drainase yang ada sudah tidak kuat menampung sedimentasi akibat adanya pengupasan lahan di kawasan tersebut. "Bahkan saluran bendali sebanyak tiga buah itu diakuinya saat ini penyalurannya disalurkan ke bawah," katanya. Oddang pun menyesalkan jika persoalan ini tidak segera diselesaikan. Apalagi kata Oddang, Balikpapan sekarang menjadi kota sorotan seluruh Indonesia. Setelah Ibu Kota Negara resmi akan berpindah Ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Kunjungan ke Balikpapan cukup meningkat tajam. Baik itu pejabat dari pusat atau masyarakat biasa. "Jangan sampai semakin kedepan titik banjir di Kota Balikpapan bukan nya berkurang tapi malah bertambah. Ini masih belum bicara soal kemunhgkinan terjadinya pertambahan penduduk. Jadi harus segera diatasi dan dicari solusinya," tegas Oddang. (ale/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: