SMP Satu Atap Berdiri di Kampung Tasuk

SMP Satu Atap Berdiri di Kampung Tasuk

Bupati Muharram saat meresmikan SMP 4 Satu Atap di Kampung Tasuk.(ISTIMEWA) TANJUNG REDEB, DISWAY – Bertahun-tahun menempuh pendidikan di pusat kecamatan yang jaraknya cukup jauh, akhirnya warga Kampung Tasuk tak perlu lagi khawatir anak-anak mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi usai lulus dibangku Sekolah Dasar (SD). Hal itu lantaran Dinas Pendidikan Berau telah membangun fasilitas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap. Pendirian SMP Satu Atap tersebut, diakui Kepala Dinas Pendidikan Berau Murjani, sebagai bentuk dukungan peningkatan pendidikan di Kampung Tasuk. Sebab dari data Dinas Pendidikan banyak anak asal Tasuk yang putus sekolah setelah menyelesaikan pendidikan SD akibat jarak yang terlalu jauh. Selain itu, pendirian SMP Satu Atap Negeri 4 Gunung Tabur, merupakan tindak lanjut dari usulan masyarakat yang disampaikan melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). “Dinas Pendidikan juga telah melakukan monitoring dan evaluasi dari tingkat lulusan sekolah dasar di kampung tersebut. Banyaknya jumlah lulusan dan adanya siswa yang tidak melanjutkan pendidikan karena keterbatasan akses,” jelasnya. Tidak hanya Kampung Tasuk, Dinas Pendidikan disampaikan Murjani, juga telah memprogramkan pendirian sekolah serupa di beberapa kampung, baik di wilayah pesisir maupun di pedalaman. Dengan sekolah satu atap ini diharapkannya tidak ada siswa lulusan SD yang tidak lanjut bersekolah. “Saat ini sudah ada tiga sekolah satu atap yang dijalankan, di Balikukup, Tasuk dan Teluk Sumbang. Dengan adanya sekolah ini bisa memaksimalkan program pendidikan wajib belajar 9 tahun,” ungkapnya. “Sebagai tahap awal, ada 15 siswa lulusan SD yang sudah menjadi siswa SMP 4 tersebut,” sambungnya. Sementara itu, Bupati Muharram mengatakan, dengan adanya SMP 4 satu atap ini untuk memastikan seluruh anak lulusan SD dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu anak-anak tidak Lagi berpisah dengan orangtua karena bersekolah di SMP kampung lain. Bahkan dengan adanya sekolah ini diharapkan tidak lagi ada anak yang putus sekolah. “Saya berpesan kepada orangtua agar terus melanjutkan pendidikan anak-anaknya, jangan sampai ada yang putus sekolah,” tuturnya. Ditegaskannya, pemerintah daerah serius dalam memenuhi fasilitas pendidikan di Bumi Batiwakkal. Ia pun mendorong agar Dinas Pendidikan untuk memperhatikan kampung-kampung yang memiliki fasilitas pendidikan berjauhan dan membuat anak-anak tidak dapat melanjutkan sekolah. Melalui sekolah satu atap ini lah menjadi solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. “Masyarakat harus mempersiapkan generasi dengan kualitas SDM yang baik mengelola potensi kampung. Mencapai itu tentu melalui dunia pendidikan,” tandasnya.(*/zuh/app) Area lampiran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: