Penduduk Bertambah, Bengalon Perlu Pasar

Penduduk Bertambah, Bengalon Perlu Pasar

Kutim, nomorsatukaltim.com – Kecamatan Bengalon di Kutai Timur (Kutim) merupakan wilayah terpadat kedua setelah Sangatta Utara. Bahkan diprediksi pertumbuhan penduduk di kecamatan tersebut bakal terus meningkat. Oleh karena itu, keberadaan pasar untuk menampung pedagang sangat dibutuhkan. Hal ini disampaikan oleh Camat Bengalon, Suharman pada momen Musyarawah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Menurutnya pembangunan pasar jadi prioritas pertama yang mesti disiapkan oleh Pemkab Kutim. “Kami menempatkan pembangunan pasar jadi prioritas pertama. Karena keberadaannya sangat dibutuhkan saat ini,” ucapnya. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kutim, pada tahun 2019 lalu jumlah penduduk Bengalon mencapai 33.609 jiwa. Sementara laju pertumbuhan penduduk sejak 2010, di Bengalon rerata mengalami peningkatan 4,44 persen. Angka ini bisa saja terus bertambah, karena masuknya berbagai perusahaan dalam 4 tahun terakhir. Diketahui ada dua perusahaan besar masuk ke Bengalon, tentunya akan menambah jumlah penduduk. Pabrik semen PT Kobexindo dan metanol batu bara adalah perusahaan yang dimaksud. Saat ini saja di Desa Sepaso Barat dan Sepaso Induk cukup banyak dihuni oleh pegawai dari perusahaan tambang. “Di sekitar Sepaso ada 25 ribu penduduk dan akan bertambah banyak. Sementara sejauh ini kami belum punya pasar,” imbuh Suharman. Ia melanjutkan, rencana pembangunan pasar ini sebenarnya sudah disiapkan 2020 lalu. Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sejatinya sudah siap mengucur tahun itu. Tapi karena pandemi COVID-19 dana itu urung cair karena kena realokasi anggaran. “Pada 2021 juga sudah diusulkan kembali, namun kembali kena realokasi. Nilainya sekitar Rp 10 miliar,” tuturnya. Pada tahun ini rencana pembangunan pasar melalui DAK itu sudah diusulkan kembali. Namun Suharman belum mengetahui apakah disetujui atau tidak. Oleh karena itu ia meminta agar Pemkab Kutim juga bisa menyiapkan perencanaan pembangunan pasar melalui APBD Kutim. “Sehingga ketika kembali tidak bisa lewat DAK, bisa masuk perencanaan di APBD kita,” pintanya. Selain itu, pihak kecamatan juga meminta ada pembangunan jembatan di Desa Sepaso Selatan. Perencanaan sempat dibuat pada 2017 lalu namun mangkrak dan tidak ada kelanjutan hingga sekarang. Ada pula usulan pembangunan gedung serba guna kecamatan dan peningkatan gedung Polsek dan Koramil Bengalon. (bct)                

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: