Kecamatan Sepaku, Kawasan Dekat Inti IKN Rawan Bencana Tanah Longsor

Kecamatan Sepaku, Kawasan Dekat Inti IKN Rawan Bencana Tanah Longsor

PENAJAM PASER UTARA- Sebagian wilayah ibu kota negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku rawan bencana longsor. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat sejalan dengan pembangunan pusat negara itu ke Kaltim. Sudah beberapa kali bencana alam terjadi di wilayah itu. Khususnya di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku. Wilayah yang letaknya tak jauh dari kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU juga sudah menetapkan wilayah di sana dan sekitarnya rawan potensi bencana tanah longsor. "Wilayah Desa Telemow berpotensi bencana longsor tinggi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila di Penajam, Jumat, (4/3/2022) kepada nomorsatukaltim.com - Disway Kaltim. Bencana tanah longsor parah terjadi di sebagian wilayah Desa Telemow pada 11 April 2018. Mengakibatkan 51 unit rumah di RT 06 dan 07 Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, mengalami kerusakan berat Kendati tidak berhasil melakukan relokasi masyarakat Desa Telemow, kata dia, pemerintah kabupaten melakukan upaya memberikan sinyal bencana saat turun hujan dengan intensitas tinggi. "BPBD dan aparatur setempat saat ini hanya bisa memberikan peringatan bila curah hujan tinggi di wilayah itu," ujar Laila. Pada 2019, tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor di desa itu. Untuk mengetahui penanganan pascabencana di sana. Selama 5 hari tim melakukan survei lokasi longsor di sana. Adapun rekomendasi dari Tim Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, lokasi bencana tanah longsor Desa Telemow, tidak layak lagi untuk dibangun rumah atau sebagai permukiman penduduk. Lanjut Laila, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi juga pernah menyatakan, wilayah Desa Telemow masih sangat berpotensi tinggi terjadi bencana tanah longsor. Selain itu, wilayah juga sekitarnya rawan bencana longsor karena kontur tanah mudah bergerak. Selain banyak perbukitan dan banyaknya warga yang memanfaatkan lereng dijadikan permukiman, irigasi dan sanitasi yang tidak sesuai juga menjadi faktor terjadinya tanah longsor. "Masyarakat bermukim di daerah lereng dan buangan air dari rumah-rumah warga itu berpotensi berdampak terjadinya longsor di Desa Telemow," tutup Laila. (rsy/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: