Kaltim Zona Merah COVID-19, PHRI Yakin Bisnis Perhotelan Bisa Bertahan
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Bisnis perhotelan masih berjalan seperti biasa. Namun pengusaha hotel tetap harus waspada. Lantaran sebagian besar wilayah di Kaltim kini masuk zona merah COVID-19. Menurut Sekretaris Persatuan Hotel dan Resort Indonesia (PHRI) Kaltim Zulkifli, belum ada dampak signifikan bagi bisnis perhotelan imbas zona merah COVID-19. “Sementara ini belum ada, masih berjalan normal. Kecuali ada larangan-larangan atau pembatasan, itu pasti berdampak,” katanya, Rabu (23/2/2022) kepada nomorsatukaltim.com - Disway National Network (DNN). Ia menambahkan, pengusaha perhotelan juga butuh kepastian. Karena sejauh ini pemerintah hanya menyampaikan akan melakukan PPKM level tiga. Namun belum jua terlaksana. Saat ini semua hotel masih melayani tamu seperti biasa. “Kalau orang membutuhkan jasa, ya kami tetap melayani,” imbuhnya. Jangan sampai katanya, saat hotel sedang melayani pengunjung, tiba-tiba keluar aturan yang memberatkan para pengusaha. Paling tidak dengan adanya kepastian aturan, pengusaha hotel bisa mengantisipasi. Seperti melakukan promo-promo tertentu dan lainnya. Mengutip data BPS Kaltim, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang memilki nilai yang fluktuatif. Pada Desember 2021 TPK hotel berbintang Kaltim mencapai 62,62 persen. Turun 0,83 poin dibandingkan November 2021. Adapun rata-rata menginap mencapai 1,46 hari. Memang angka-angka itu lanjutnya bisa menjadi acuan. Meski pun semua hotel sudah menerapkan prokes yang ketat. “Orang ishoma saja larinya ke hotel. Karena kami ini aman. Kami sudah berlakukan protokol (kesehatan) secara ketat,” lugasnya. PHRI Kaltim juga turun tangan. Memastikan prokes ketat dan pelayanan hotel tetap bisa berjalan beriringan. “Ini saya barusan dari Bontang diskusi dengan pengusaha hotel sana,” tambahnya. Rata-rata keluhan pengusaha hotel sama. Tidak seramai biasanya. Prokes ketat dan pelayanan yang tidak berubah, itulah yang saat ini menjadi konsentrasi dari PHRI Kaltim. Tujuannya agar masyarakat merasa aman mengiap di hotel tanpa rasa takut tertular COVID-19. (boy/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: