3 Investor Masuk KEK Maloy, Pemkab Kutim Optimistis Bisa Beroperasi

3 Investor Masuk KEK Maloy, Pemkab Kutim Optimistis Bisa Beroperasi

Kutim, nomorsatukaltim.com – Upaya penyelamatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) atau KEK Maloy, mulai menemui jalan keluar. Saat ini sudah ada 3 investor yang ingin menanamkan modal di kawasan indutri itu.

Diketahui, KEK Maloy mendapat peringatan dari Dewan Nasional KEK untuk segera berbenah. Bahkan teguran itu sudah muncul sejak awal tahun lalu. Jika tidak ada tanda-tanda bakal beroperasi, status kawasan ekonomi akan dicabut. Selain tidak ada investor, dukungan infrastruktur yang minim di dalam dan luar kawasan jadi kendalanya. Operasional kelembagaan juga diminta dapat diperbaiki. Namun kini, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menjelaskan kondisi terbaru KEK Maloy tersebut. Pemkab Kutim berhasil membujuk 3 investor yang semuanya adalah perusahaan kelapa sawit. Berita Terkait: DPRD Kaltim Minta Pemerintah Seriusi Program KEK Maloy “Ada PT Indonesia Plantation Synergy (IPS) dan PT Palma Selasih. Satu lagi saya tidak ingat, tapi ada 3 investor yang masuk ke KEK Maloy,” ucap Ardiansyah. Kini yang perlu diperbaiki lagi adalah operasional kelembagaan. Karena belum beresnya urusan pengelola kawasan ini, Ardiansyah pun tidak mengetahui tindak lanjut atas kesiapan 3 investor tersebut. “Maloy ini pengelolaan hingga kini belum beres, jadi tidak tahu siapa yang mau menyambut masuknya investor itu,” imbuhnya. Tapi Pemkab Kutim tidak tinggal diam begitu saja. Komunikasi dengan Pemprov Kaltim pun telah dilakukan. Memohon Gubernur Kaltim dapat mengambil langkah diskresi dulu. Agar lembaga pengelola kawasan ini dapat ditetapkan lebih cepat. “Tapi sejauh ini belum dikeluarkan oleh gubernur,” bebernya. Mengenai soal teguran yang diberikan hingga akhir tahun 2021 lalu, Ardiansyah menyebut ada perpanjangan. Batas akhirnya hingga Mei mendatang. Maka masih ada waktu untuk memperbaiki tata organisasi pengelola kawasan. Sehingga KEK Maloy dinilai bisa beroperasi dengan baik. “Hingga Mei nanti harus sudah beres pengelolaannya. Tapi saya rasa dengan adanya 3 investor ini, Maloy bisa beroperasi,” ujarnya, meyakinkan. Apalagi untuk urusan infrastruktur yang dikeluhkan pemodal sudah ada penyelesaian. Jalan poros Bengalon- Sangkulirang kini sudah mulus. Dukungan dari Kementerian PUPR untuk perbaikan jalan nasional lainnya di Kutim akan terus mengucur. “Mereka (Kementerian PUPR) juga bantu dan siapkan infrastruktur jalan menuju kawasan KEK tersebut,” tandasnya. (bct/dah)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: