Omicron Belum Terdeteksi, Warga Diminta Hati-Hati

Omicron Belum Terdeteksi, Warga Diminta Hati-Hati

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Berbeda dengan Balikpapan, angka terkonfirmasi positif COVID-19 di Samarinda Januari tahun ini, tidak ada kenaikan yang signifikan. Kasus omicron pun belum teridentifikasi.

Menurut data Diskes Samarinda, dari 12 Januari 2022, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 Samarinda mengalami pasang-surut. Tapi tidak ada lonjakan yang berarti. Temuan penderita positif paling hanya satu dua saja. Itupun tidak setiap hari. “Jadi sebenarnya kasus kita yang ada di Samarinda ini cuma 2 saja,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan  Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda dr Osa Rafshodia. Sementara total akumulasi kasus terkonfirmasi positif hingga saat ini berjumlah 22.328. Angka kesembuhan berjumlah 21.608.  Sementara angka kematian masih  716. Disinggung mengenai kasus yang naik-turun ini, Osa menerangkan jumlah ini lantaran adanya transmisi lokal. Di mana mobilisasi masyarakat sangat aktif pasca Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Ia pun memastikan hingga saat ini belum ditemukan kasus omicron di Samarinda. Yang informasinya omicron sudah masuk ke Jakarta. Kini jumlahnya berkisar 856 kasus. Angka ini diprediksi dapat meningkat drastis sekitar Februari-Maret 2022. Pada prinsipnya, kata dia, penanganan omicron dengan varian lainnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Tetap berpegang teguh pada 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Dari testing, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Samarinda memiliki 4 alat tes PCR dan 17 alat tes PCR dari laboratorium swasta. Artinya, kapasitas testing cukup aman. Untuk treatment pun tenaga kesehatan sudah siap. Karena telah berbekal dengan pengalaman terdahulu. “Kemarin berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) juga, kasus Omicron ini kan tingkat hunian rumah sakitnya rendah. Jadi kita memang harus tetap waspada sih”. “Tapi kalau memang ada kenaikan kasus prediksi, rumah sakit di Samarinda tidak seperti waktu Bulan Agustus kemarin. Yang varian Delta,” tegas Osa. Osa mengklaim bahwa varian Omicron ini memiliki gejala yang tidak parah seperti varian Delta. Apalagi, antibodi masyarakat sudah semakin baik karena banyak yang telah divaksin. Menurutnya, Samarinda sudah mencapai herd immunity. Capaian vaksinasi sudah  85,34 persen. Dulu, saat varian delta merajalela, kasus terkonfirmasi positif di Samarinda mencapai 100 orang per hari. Seluruh kecamatan di Samarinda zona merah. Rumah sakit kewalahan hingga menolak pasien. Pasien yang meninggal dunia pun per harinya bisa mencapai 7-10 jiwa. Wali Kota Samarinda Andi Harun meyakinkan bahwa kasis omicron belum terdeteksi masuk Kota Tepian. Pemerintah Kota Samarinda, kata Andi, terus mengikuti perkembangan kasus omicron. Ia tetap akan mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat untuk penanganan omicron. Andi menginginkan agar masyarakat tidak panik. “Evaluasi terus menerus kita laksanakan sambil melihat fenomena kasus yang ada di DKI Jakarta dan tempat lain. Tapi kita tidak boleh panik. Kita harus tetap tenang melihat perkembangannya,” kata Andi. “Pada saat dibutuhkan pengetatan, kita ketatkan. Tapi pada saat belum dibutuhkan, kami masih perlonggar. Tapi dengan catatan pengetatan protokol kesehatan wajib harus kita laksanakan,” tegasnya. (Dsh/dah) Berita Terkait:  Diskes Balikpapan Antisipasi Munculnya Omicron Kapolda Kaltim Tinjau Vaksinasi Serentak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: