Insentif Ditambah, Kasmidi Minta Kinerja Guru Meningkat

Insentif Ditambah, Kasmidi Minta Kinerja Guru Meningkat

Kutim, nomorsatukaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur sudah menambah insentif yakni Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dalam APBD 2022 ini. Sehingga kinerja para pegawai pun diharapkan dapat meningkat. Terutama pada sektor pendidikan, kinerja sekolah dan guru diminta dapat lebih maksimal. Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang meminta langsung hal tersebut di hadapan para kepala sekolah. Ia hadir dalam kesempatan forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) zona 1 Kutim. Selain memaparkan target kepala daerah pada bidang pendidikan, dirinya juga meminta kinerja guru bisa ditingkatkan. “Jadi zona 1 ini ada 78 sekolah dasar dari 5 kecamatan. Ada Sangatta Utara dan Selatan, Rantau Pulung, Teluk Pandan dan Bengalon,” ucap Kasmidi pada Disway Kaltim. Menurutnya dengan adanya peningkatan TPP itu, kinerja para guru harus ditingkatkan lagi. Agar apa yang menjadi kebijakan Pemkab Kutim tersebut dapat dibuktikan dan tidak berjalan sia-sia. “Jadi harus dilihatkan kepada publik bahwa yang kami berikan memang sudah sewajarnya dilakukan,” tuturnya. Ditanya soal besaran insentif yang diterima para guru, ia tak bisa memberikan jawaban detail. Namun Kasmidi menjelaskan, jika bertambahnya TPP itu berdasarkan ijazah pendidikan para pegawai, kepangkatan dan lama pengabdian. “Semua yang tahu hitung-hitungannya adalah Dinas Kepegawaian. Tapi ada standar yang jelas ditetapkan dan tidak berlaku untuk guru saja,” urainya. Sementara itu untuk pegawai honorer, Kasmidi mengupayakan untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Memang sejauh ini secara formulasi belum bisa semua guru honorer bisa ditingkatkan jadi P3K. “Kami masih meminta kepada pemerintah pusat untuk menyiapkan formasi yang lebih banyak,” ungkapnya. Terpisah, Ketua K3S Zona 1 Kutim Jainul Arifin mengatakan, forum ini menjadi ajang diskusi kepala sekolah terkait permasalahan yang muncul di sekolah. Baik itu berkaitan dengan kebijakan pemerintah maupun persoalan internal yang muncul selama ini. “Forum ini dapat menjadi perumusan masalah dan menghadirkan solusi. Sehingga program sekolah dapat sama dengan pemerintah,” ujar Jainul. Bicara mengenai peningkatan kinerja, K3S juga sudah merumuskan berbagai hal. Seperti program Pemkab Kutim melalui Dinas Pendidikan yang tidak termuat dalam kurikulum. Maka pihak sekolah akan menyiapkan menjadi program sekolah. “Nantinya akan dimuat dalam rencana kerja anggaran sekolah. Sehingga semua arahan dapat berjalan dan memiliki koridor yang jelas,” tandasnya. (bct/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: