Berkali-kali Tertunda, Pasar Induk Babulu Akhirnya Beroperasi

Berkali-kali Tertunda, Pasar Induk Babulu Akhirnya Beroperasi

PPU, nomorsatukaltim.com - Awal 2022, Pasar Induk Kecamatan Babulu akhirnya diresmikan Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) setelah rampung dibangun 2019 lalu. Berjarak tak jauh dari lokasi pasar yang lama. Pasar yang digagas 2015 lalu ini perlu dilakukan beberapa penambahan sampai akhirnya bisa difungsikan secara keseluruhan. Peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Plt Sekkab PPU, Muliadi, Senin (3/1/2022). Dalam peresmian ini tercatat ada sebanyak 433 kios yang disiapkan bagi pedagang pasar tersebut. Sementara lokasi pasar lama yang jaraknya tidak berjauhan dengan pasar baru ini akan segera ditutup, dan tidak diperkenankan lagi ada aktivitas para pedagang untuk berjualan di lokasi tersebut. "Keberadaan pasar memiliki peran penting dan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya dalam sambutannya, dikutip dari nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Baca juga: Atap Lapak Pasar Babulu Hilang Disapu Angin, Relokasi Pedagang Tertunda Lagi Kemudian, ia juga mengatakan melihat penting dan strategisnya pasar bagi pertumbuhan ekonomi. Pembangunan Pasar Babulu ini merupakan upaya Pemkab PPU untuk meningkatkan perekonomian masyarakat itu. Tentu saja  dengan tetap memperhatikan kondisi dan potensi untuk dapat berkembang menjadi pusat ekonomi. "Sebab selain sebagai pusat ekonomi dan tempat transaksi jual beli, pasar berperan pula sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat menengah bawah," sambungnya. Pasar Babulu sebenarnya sudah lama berdiri. Namun lokasinya yang dirasa sudah tidak memungkinkan karena berada tak jauh dengan jalan raya. Sehingga pemerintah berinisiatif merelokasi ke tempat yang lebih baik dari sebelumnya. Pasar Induk Babulu berdiri di atas lahan seluas lebih kurang 5 hektare. Pembangunannya melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Rampung dibangun pada 2019 dengan sumber anggaran pembantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) senilai Rp 3,7 miliar. Keberadaan pasar baru ini nantinya diharap bisa memberi kontribusi bagi pemasukan kas daerah. Bentuk manfaat yang akan diterima Pemkab PPU nanti akan melalui retribusi. Begitu pula dengan Pemdes Babulu Darat akan mendapat timbal balik dari pengelolaan parkir dan retribusi sampah. Yang dikelola melalui BUMDES. Sebelumnya, Pemkab PPU berkomitmen pada 2021 ini merupakan waktu pengoperasian pasar itu. Dimulai dengan merelokasi pedagangnya. Namun, jumlah pedagang yang terdata jauh melebihi kapasitas kuota pasar. Maka dari itu perlu dibangun lapak tambahan, untuk mengakomodir kelebihan itu. Dalam perjalanannya, beberapa kali hambatan disebabkan teknis pekerjaan dan cuaca. Baik dalam pembangunan lapak dan jalan lingkar pasar. Hingga Desember 2021 lalu pembangunan rampung sepenuh. Meski Pasar Babulu ini merupakan pasar tradisional, Muliadi meminta manajemen pasar memperhatikan aspek kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan sehingga kesan pasar tradisional yang kumuh, kotor, bisa dihindari. Pun dengan penataan pasar juga harus bisa dilakukan dengan maksimal, sehingga setara dengan pasar modern. “Saya juga berharap masyarakat bisa merasakan manfaat Pasar ini dalam jangka panjang. Rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi baik bagi pedagang maupun pembeli harus bisa ditingkatkan lagi," ungkapnya. Pada tahun ini pula, Kemendag kembali menggelontorkan anggaran untuk pembangunan kelanjutan. Bantuan dana sebesar Rp 6 miliar untuk pembangunan tahap ketiga, menambah sekitar 200 kios baru. (rsy/zul) Editor: Muhammad Zulfikar Akbar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: