Dongkrak Pariwisata Kaltim Lewat Digitalisasi
SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Mengelola pariwisata itu gampang-gampang susah. Sebab dunia pariwisata memiliki keterkaitan dengan sektor lainnya. Upaya yang dinilai dapat mendongkrak salah satunya adalah memanfaatkan digitalisasi. Promosi objek wisata dinilai lebih efisien jika memakai cara-cara digital. Apalagi hal itu relevan dengan trend anak muda saat ini. Para pegiat pariwisata di Kaltim mengungkapkan pentingnya para pelaku industri pelesiran memanfaatkan teknologi informasi. Pesatnya pertumbuhan pengguna media sosial menjadi salah satu pengungkit sektor wisata. Menurut Josias Anugrah, Kaltim memiliki banyak destinasi wisata yang menarik. Hanya saja sejauh ini masih banyak yang belum terekspos. Ia menilai, peran promosi wisata juga bisa dilakukan oleh warga biasa mengenai hal ini. “Khususnya anak muda. Contoh kecilnya, bisa memberi informasi ringan terkait pariwisata melalui akun media sosial,” ucap Duta Wisata asal Kutai Kartanegara itu, dalam program Ngopi Sore: Ngobrol Pintar dan Inspiratif, baru-baru ini. Media sosial dengan berbagai platform yang ada tentu bisa dimanfaatkan menjadi wadah promosi wisata. Baginya, anak muda harus dapat mengembangkan pariwisata daerah. Caranya tentu dimulai dari promosi yang dilakukan sendiri. “Paling tidak dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan pariwisata kaltim itu sendiri,” katanya. Pria yang sedang berkuliah di Univeristas Udayana ini juga menaruh perhatian pada sektor ekonomi kreatif. Ia menilai sektor ini sangat berkaitan dan saling membutuhkan dengan dunia pariwisata. “Misalnya bepergian ke satu daerah tentu harus pula melihat kuliner atau souvenir khas daerah tertentu,” paparnya. Maka dari itu peran ekonomi kreatif menurut Josias juga penting. Peluang ini juga harus ditangkap anak muda untuk dapat mengembangkan industri kreatif ini. “Anak muda bisa mengembangkan dengan menampilkan ciri khas dari satu daerah,” sebutnya. Sementara itu, Dewi Widyananta juga memberikan pandangan yang tak jauh berbeda. Namun ia menekankan perlu adanya dukungan kuat dari pemerintah. Khususnya untuk memajukan industri kreatif tersebut. “Negara lain seperti Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat terbukti berhasil mendorong itu,” ujar Dewi yang menjadi pasangan Josias sebagai Duta Wisata Kaltim. Menurut dia, penguatan sektor industri kreatif ini otomatis menopang perkembangan pariwisata. Tinggal bagaimana menarik pengunjung untuk datang ke Kaltim. Maka media promosi pun wajib pula digencarkan. “Karena pariwisata di Kaltim memiliki tempat yang eksotis. Belum lagi dengan khas kuliner pada masing-masing daerah. Hanya saja sejauh ini belum tereksplor dengan baik,” imbuhnya. Acara yang dipandu Leliyana Andriyani ini juga menghadirkan Putri Pariwisata Kaltim. Dhea A. Agustin namanya, juga memandang dunia digital layak dilirik sebagai media promosi wisata. Apalagi hal itu sangat digandrungi anak muda saat ini. “Sehingga dengan mudah dan cepat informasi terkati dunia wisata akan menyebarluas,” ujar Dhea. Dara asal PPU ini juga mengingatkan, mengenalkan destinasi wisata langsung secara langsung juga tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Tentu harus dengan memberikan informasi yang lebih lengkap dan menarik. “Bisa dilakukan dengan gaya kampanye sosial. Mengenalkan budaya pada objek wisata dan sebagainya,” imbuhnya. Dirinya juga tak lupa untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga sama pentingnya. Karena Dhea menilai inovasi dan ide segar lahir dari kualitas SDM mumpuni. Termasuk melahirkan pola pengelolaan wisata yang baik. “Kaltim memiliki banyak destinasi wisata. Tiap kabupaten/kota pasti ada wisata yang ditonjolkan. Maka untuk mengelolanya juga perlu SDM yang baik pula,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: