Capaian Lifting Memuaskan, SKK Migas Kalsul Dorong Insentif Bagi PHKT

Capaian Lifting Memuaskan, SKK Migas Kalsul Dorong Insentif Bagi PHKT

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Meski masih dalam suasana pandemi, namun capaian lifting minyak dan gas bumi di Kalimantan-Sulawesi, sepanjang tahun ini menunjukkan realisasi yang cukup baik. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan Sulawesi, mencatat realisasi lifting minyak bumi 71.414 barrel oil per day (BOPD) atau mencapai 96 persen dari target yang telah ditentukan. Sementara realisasi lifting gas bumi mencapai 1.666 MMSCFD atau berhasil mencapai 106 persen dari target yang telah ditentukan, dalam kurun waktu Januari hingga November 2021. Di sisi lain, capaian vaksinasi COVID-19 bagi pekerja di sektor hulu migas terus dilaksanakan. Hingga kini, total vaksinasi dosis satu dan dua telah mencapai 24.168 pekerja. Hal itu menunjukkan seberapa kuat komitmen SKK Migas Kalsul dalam mengoptimalkan kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Zona 10. Kepala Departemen Operasi SKK Migas Kalsul Roy Widhiarta menyebut, target kinerja dan produksi pada 2022 masih dalam tahap rekonsiliasi. "Yang jelas adalah untuk usulan yang ada di tahun 2022 masih sama dengan 2021," ujarnya, saat mendampingi Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Azhari Idris, saat Jumpa Pers Akhir Tahun SKK Migas Kalsul dengan awak media, di Le Batakan, Rocket Mahakam Club, Sepinggan, Kamis 23 Desember 2021, mengutip harian Disway Kaltim. Menurutnya, penting bagi SKK Migas memastikan agar KKKS Pertamina Grup, yang ada di bawah Regional 3 Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mendapatkan insentif yang diperlukan untuk menunjang kinerja dan produktivitasnya. Khususnya memastikan insentif yang sudah diajukan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), setelah sebelumnya insentif dari pemerintah sudah disetujui untuk Pertamina Hulu Mahakam (PHM). "Status, sejauh ini usulan insentif sudah kita ajukan. Kita tinggal menunggu. Kalau secara global, kita memberikan dorongan supaya tetap ada insentif yang diberikan kepada KKKS karena yang kita lihat adalah inpact-nya," katanya. Dampaknya tidak hanya bagi produksi, tapi juga diyakini akan berdampak bagi aktivitas bisnis yang ada di sekitar kegiatan operasi KKKS tersebut. "Kita coba dorong, dalam hal ini pemerintah di kementerian terkait untuk mengeksekusi persetujuan insentifnya. Kalau infonya kita dengar (disetujui) tahun ini," ungkapnya. Meski 2021 bakal dilalui dalam beberapa hari ke depan, namun SKK Migas Kalsul optimistis insentif untuk PHKT akan dicapai. Lantaran bila terlambat disetujui, maka akan berdampak terhadap seluruh kegiatan yang telah direncanakan. "Misalnya disetujui Februari atau Maret, setidaknya butuh enam bulan untuk mengeksekusi program kerja. Khawatir nanti target produksi di 2030 akan terdampak," urainya. Seperti diketahui, SKK Migas bersama seluruh industri sektor hulu migas telah mencanangkan pencapaian produktivitas 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari pada 2030 mendatang. Sementara itu, Kepala Departemen Humas SKK Migas Kalsul Wisnu Wardana menyebut, SKK Migas akan melanjutkan program-program pendukung sektor hulu migas pada 2022. Salah satunya yakni menyangkut program-program terkait lingkungan. "Kita ada temanya, sebenarnya. Yang bisa saya pastikan, penghijauan selalu menjadi yang terdepan," ujarnya. Hal itu sesuai dengan strategi pemerintah pusat yang mencanangkan gerakan ke arah green petroleum, untuk mengurangi efek karbon. "Jadi penghijauan sekarang ditarget 1,65 juta pohon, khususnya jenis mangrove, di tahun 2022. Itu sudah pasti, akan masif," katanya. Adapun program selain penghijauan, disebutnya tergantung dari program kerja masing-masing KKKS. Ia mencontohkan kegiatan Sail Away Dolphin yang baru-baru ini dilaksanakan PHI, mendapat dukungan penuh dari SKK Migas Kalsul. "Bisa jadi program (pendukung hulu migas) dari KKKS yang lain juga memiliki program yang berbeda. Barangkali di Kaltara, misalnya nanti ada program yang berkaitan dengan (konservasi) hewan-hewan di sana. Ini semua tergantung dari KKKS masing-masing wilayah yang berkaitan dengan lingkungan. Kita selalu mendukung," imbuhnya. RYN/ENY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: