Musda Demokrat: Siapapun Pilihannya, Anak Muda Pemenangnya

Musda Demokrat: Siapapun Pilihannya,  Anak Muda Pemenangnya

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Partai Demokrat Kalimantan Timur akan memilih pemimpin baru dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-V, Jumat (17/12), hari ini. Mundurnya kader senior Syaharie Jaang membuka jalan bagi dua politikus muda untuk bersaing. Siapapun yang terpilih, anak muda pemenangnya. Sampai sehari menjelang pelaksanaan Musda, tarik-menarik dukungan antar DPC masih terus terjadi. Saling klaim antara dua kandidat, dikhawatirkan dapat mengganggu upaya konsolidasi partai. Akibatnya, Pelaksana Tugas Ketua DPD Demokrat Kaltim, Mehbob, sampai mengeluarkan pernyataan khusus. “Rekomendasi dari DPC yang diserahkan kepada para bakal calon Ketua DPD hanya untuk memenuhi persyaratan menjadi calon ketua,” kata pengurus Dewan Pimpinan Pusat itu. “Jadi banyak-banyakan dukungan DPC itu tidak mempengaruhi (kemenangan),” ujarnya. Mehbob mengatakan hanya Tim Tiga DPP yang memiliki hak mutlak menentukan siapa yang akan menjadi ketua selanjutnya, dengan melakukan fit and proper test. Hal itu dikatakannya menanggapi adanya dinamika politik pada tubuh partai berlambang bintang mercy. Mehbob menjelaskan, saling klaim dukungan adalah hal biasa. “Ketika terjadi dinamika perubahan dukungan dan dalam AD/ART sudah secara jelas bahwa untuk menjadi calon ketua hanya perlu memenuhi 20 persen dari pemegang suara hak sah,” Landasan ini berdasarkan atas perubahan yang dilakukan pada Kogres 2020 lalu. Pada pergelaran Musda minimal kandidat harus memiliki minimal 20 persen dukungan. "Nanti dari para calon ketua yang memenuhi syarat, setelah Musda akan direkomendasi untuk melakukan fit and proper test oleh tim tiga DPP yakni Ketum, Sekjen, dan BPOKK. Jadi banyak-banyakan dukungan itu ga ada kepastian untuk terpilih jadi ketua, karena kembali dari hasil fit and proper test," jelas Mehbob, Kamis (16/12). Menyoal dinamika yang terjadi oleh salah satu bakal calon mengenai dukungan yang menggunakan akta notaris. Mehbob menegaskan tidak ada istilah pengesahan akta notaris. Jika ada bakal calon kandidat yang menggunakan akta notaris, hal itu dianggap sebagai urusan pribadi. “Dan urusan internal partai harus tetap diselesaikan secara internal.” "Karena sesuai UU Parpol Nomor 2 Tahun 2011 ketika urusan internal partai itu dibawa ke Mahkamah Partai. Jadi masing-masing kandidat jangan membawa proses partai ini ke luar dari urusan partai," tegasnya. "Kepada kawan-kawan DPC yang sudah mendukung. Ini masalah internal partai maka harus diselesaikan internal partai. Kami pun tak akan diam. Jadi prinsipnya, bahwa akta notaris itu tidak bisa mengangkangi AD/ART yang telah disepakati. Kita juga ga mau," tambah Mehbob. Kendati tidak melanggar aturan AD/ART, hanya saja itu akan menjadi hal krusial untuk ranah hukum. Sementara ini ialah urusan internal parpol. Ditunjuknya Mehbob sebagai Plt Ketua DPD Demokrat Kaltim yakni selain untuk melaksanakan Musda, juga menggaungkan pengamanan partai, konsolidasi, rekonsiliasi, dan soliditas partai. "Jadi para kandidat dan pendukungnya harus menyukseskan Musda V Kaltim," urainya.

BUPATI V ANGGOTA DPR

Sampai malam tadi, bursa calon Ketua DPD Demokrat Kaltim masih mengerucut pada dua nama: Abdul Gafur Mas’ud, dan Irwan.  Abdul Gafur Mas’ud  atau AGM yang menjabat sebagai Bupati Penajam Paser Utara telah mempersiapkan diri cukup lama. Penggalangan dukungan oleh Ketua DPC Demokrat Balikpapan itu mulai dilakukan sejak pertengahan tahun ini. Sementara Irwan yang saat ini duduk sebagai anggota Komisi V DPR RI Dapil Kaltim, baru menyatakan maju tak lebih sebulan lalu. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat itu mendapat restu dari mantan Ketua DPD Demokrat Kaltim, Syaharie Jaang. Dukungan mantan Wali Kota Samarinda ini dinilai sebagai salah satu poin plus bagi Irwan. Namun melihat peta dukungan, AGM juga tak bisa dipandang sebelah mata. Pengusaha muda itu mengeklaim didukung 5 DPC. Sedangkan Irwan mengantongi dukungan dari 1 DPD dan 5 DPC. Sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltim Edy Russani berharap sosok yang akan terpilih, mengembalikan kejayaan Demokrat. Bahkan, membesarkan nama Demokrat. Pernyataan ini mengacu penurunan kinerja Demokrat pada Pemilu 2019 lalu. Di mana, lepasnya Demokrat di jajaran unsur pimpinan di beberapa kabupaten-kota. Ada pula di satu daerah tak mendapatkan kursi sama sekali di legislatif. DPR Provinsi pun, dari 4 kursi, menjadi 3 kursi. “Harapan yang akan datang, itulah membesarkan Demokrat, mengembalikan kejayaan terdahulu. Artinya berbicara pada posisi siapa yang terpilih.” “Siapapun yang terpilih pastinya lebih baik daripada terdahulunya. Mungkin selama ini kita punya kekurangan. Jadi saudara kita yang terpilih bisa menutupi kekurangan kita itu,” kata Edy. Ia mengakui dua figur muda ini mempunyai kemampuan dan strategi yang kuat. Tetapi ia mengingatkan agar siapapun yang terpilih dapat menyatukan seluruh elemen dan mengkonsolidasikan partai.

DUKUNGAN SYAHARIE JAANG

Irwan mengeklaim telah mengantongi  dukungan dari DPC Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar), Kabupaten Berau, dan Kabupaten Paser. Berjalannya waktu, Irwan malah mendapat tambahan dukungan dari 2 DPC. Yaitu, DPC Kutai Barat dan DPC  Mahakam Ulu. Sebelumnya, 2 DPC ini awalnya mendukung AGM. Tetapi mereka beralih untuk mendukung Irwan. “Alhamdulillah sekarang didukung 5 DPC dan 1 DPD. Tambahan dua dukungan dari DPC yaitu Kubar dan Mahulu,"ungkap Irwan. Kemarin, secara resmi Ketua DPD Demokrat Kaltim periode 2016-2021 Syaharie Jaang menyatakan dukungannya pada Irwan. Pernyataan dukungan ini disampaikan ketika Irwan bersilaturahmi ke kediaman Syaharie Jaang di Samarinda. “Saya Haji Syaharie Jaang, Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim periode 2016 – 2021 mendukung saudara Irwan, Anggota DPR RI menjadi Ketua DPD PD Kaltim periode 2021-2026,” kata Jaang dalam siaran pers. Jaang tak memberitahu alasannya mendukung Irwan. Ia hanya meminta dukungan dan doa masyarakat agar perhelatan Musda DPD Demokrat Kaltim ke – V berjalan dengan lancar.

DIDUKUNG 8 DPC

Sementara AGM mengeklaim telah didukung oleh 8 DPC. Dokumen dukungan kepada AGM diperlihatkan kepada pers, Rabu (15/12). juru bicara Bidang Hukum Partai Demokrat Kota Balikpapan, Kaltim, Efy Maryono optimistis dengan besarnya dukungan, AGM akan memimpin partai bintang mercy. “Kami tentu optimis dengan majunya Pak AGM sebagai calon ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, karena mendapat dukungan dari delapan DPC Kaltim,” kata Efy Maryono. Dukungan yang hadir dari DPC Kota Balikpapan datang dari DPC Samarinda, Bontang, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Timur, Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.

BERI KEKUATAN

Pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Sonny Sudiar menilai kontestasi Partai Demokrat Kaltim menarik dicermati. Hal ini karena para kandidat merupakan politisi muda. Sonny menganggap, dua figur ini menjadi representasi kekuatan politik anak muda, meskipun berbeda latar belakang. Saat ini, AGM menduduki kursi Bupati Penajam Paser Utara dan menjadi salah satu bupati termuda di Indonesia. Sedangkan, Irwan saat ini berada di kursi anggota Komisi V DPR RI Dapil Kaltim. "AGM adalah pengusaha muda yang kemudian terjun ke dunia politik. Berbekal pengalaman di dunia usaha mengantarkannya sebagai kepala daerah tentu akan menjadi pengalaman berharga dalam upaya pembangunan dan memajukan daerah." "Sementara Irwan adalah politisi yang memiliki latar belakang aktivis dan pernah menjadi ASN. Memiliki jaringan pergerakan yang kuat di akar rumput. Sehingga sangat mudah dalam melakukan mobilisasi," beber Sony. Meskipun keduanya memiliki isu negatif dan kekurangan, tapi tim keduanya mampu membungkus secara rapi. Popularitas dan pencitraan menjadi amunisinya. Sonny juga merasa figur muda akan sangat bagus bagi perkembangan Partai Demokrat Kaltim dalam menyongsong Pemilu Tahun 2024. Inipun, juga sangat linier dengan kepemimpinan partai di tingkat pusat yang memang dihuni oleh anak-anak muda. "Dengan majunya anak-anak muda di internal demokrat, partai akan menjelma menjadi parpol (partai politik) yang patut di perhitungkan dan berpotensi menjadi lima besar dalam perolehan suara di pemilu 2024," imbuh Sonny. Terkait saling klaim dukungan, Sonny menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. "Dukungan disampaikan secara terbuka dan terselubung itu tidak melanggarkan prinsip moral apapun. Karena dukungan yang diberikan adalah bentuk kedekatan atau kecocokan seseorang dengan pemikiran dan perilaku calon yang berkontestasi," tegas Sonny. Disinggung figur yang memiliki strategi politik lebih baik, Sonny merasa kedua calon memiliki strategi yang sama bagus. Tetapi perlu diingat, dunia politik harus didukung dengan amunisi finansial. Jika, finansial calon kuat, maka dipastikan bisa menguasai proses kontestasi. "Tapi bukan berarti kekuatan finansial segalanya, kalau pengurus DPC kab/kota masih memprioritaskan hati nurani dan akal sehat, maka itu bisa mengalahkan godaan finansial," pungkas Sonny. Pemilihan Calon Ketua DPD Demokrat Kaltim akan dilaksanakan pada Musyawarah Daerah (Musda) ke V. Rencananya, Musda akan digelar di Hotel Aston Samarinda pada Jum'at 17 Desember 2021, hari ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: