Gasifikasi Batubara, Solusi Kebutuhan Energi IKN Baru

Gasifikasi Batubara, Solusi Kebutuhan Energi IKN Baru

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di wilayah Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur terus berjalan. Pemerintah pusat menargetkan pemindahan IKN baru ini selesai pada tahun 2024, termasuk pembangunan Istana Negara yang baru. Kehadiran IKN baru ini sudah tentu merupakan pekerjaan besar, hingga membutuhkan banyak kontribusi berbagai pihak. Salah satunya yaitu kebutuhan energi menunjang aktivitas di IKN nanti. Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Teknik Pertambangan Universitas Mulawarman (Unmul) yang baru saja dikukuhkan pada Minggu (5/12) di Hotel Harris Samarinda, berniat berkontribusi, baik secara pikiran maupun tenaga. Ketua IKA Teknik Pertambangan Unmul, Donny Andriyana menjelaskan bahwa tujuannya utama dibentuk IKA ini yaitu untuk wadah silaturahmi kawan-kawan alumni. Namun tidak hanya itu, IKA Teknik Pertambangan ingin terus bersinergi baik dengan pemerintah, maupun masyarakat dalam rangka menyambut IKN Baru yang akan berdiri di bumi Etam Kalimatan Timur ini. Sehingga besar harapan para alumni terlibat dalam mensukseskan IKN dan berasama-sama melakukan pembangunan, utamanya dari segi ketahanan energi. "Sebenarnya temen-temen alumni ini sudah banyak berprofesi dari kalangan akademisi, bahkan hingga jenjang profesor. Sehingga banyak gagasan dan penelitian terkait energi terbarukan telah dilakukan. Salah satu solusi yang ditawarkan terkait kebutuhan energi IKN adalah gasifikasi batubara," kata Donny. Teknik gasifikasi ini merupakan teknik penambangan gas alam yang dihasilkan dari batubara. Prosesnya yaitu dilakukan pengeboran ke dalam tanah sejauh 200 meter, yang kemudian menghasilkan gas batubara. Gas dari batubara ini yang nantinya akan dijadikan sebagai energi terbarukan, menunjang aktivitas IKN. Donny menambahkan, memang secara teknologi gasifikasi batubara ini cukup mahal. Namun ini bisa menjadi solusi ketahanan energi, dibandingkan dengan teknik penambangan batubara konvensional yang menggunakan open field. "Secara SDM seharusnya kita mampu melakukan itu, bahkan belum lama ini salah satu perusahaan pertambangan di Kaltim telah melakukan penelitian bekerjasama dengan pihak dari luar," paparnya. Sementara itu, Rektor Unmul, Masjaya ditemui usai menghadiri pengukuhan IKA Teknik Pertambangan Unmul ini mengatakan, bahwa peran kawan-kawan alumni ini sangat strategis jelang IKN baru nanti. Utamanya memberikan kontribusi keahlian dan kemampuannya. "IKN itu pekerjaan besar. Dalam rangka mewujudkan dan membangun infrastrukturnya. Sehingga, membutuhkan semua bidang profesi dan keahlian," jelasnya. Menurut Masjaya, bersama bahwa Sumber Daya Alam (SDA) Kaltim saat ini memang cukup melimpah. Sehingga kemampuan dan keahlian alumni ini diharap bisa mewujudkan bagaimana pengelolaan SDA ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, hingga lingkungan dapat terjaga dengan baik. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: