Akses Desa Jonggon Kukar Terisolasi Akibat Banjir

Akses Desa Jonggon Kukar Terisolasi Akibat Banjir

Kukar, nomorsatukaltim.com - Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, Kukar terdampak banjir. Lima RT terdampak, dengan total diperkirakan mencapai 100 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir, setinggi kira-kira 80 sentimeter atau mencapai pinggang orang dewasa. Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Desa (Kades) Jonggon, Sahrul. Sahrul mengatakan, banjir yang dirasakan warganya saat ini, lantaran kiriman dari desa sebelah. Sejak Senin (29/11/2021) lalu, air perlahan naik hingga menggenangi area permukiman warga. Hal ini semakin diperparah dengan kondisi lingkungan sekitar Desa Jonggon, yang minim serapan air. Tidak ada lagi pohon-pohon yang bisa mencegah adanya limpasan air. Terlebih di sekitar Desa Jonggon baru saja memanen pohon akasia. Sehingga membuat banjir tidak terelakkan. Selain itu juga, di sekitar daerah itu terdapat kawasan kebun sawit dan pertambangan batu bara. Baca juga: Banjir Rendam Proyek Jalan di Kampung Muara Beloan "Hujannya sementara di sana (Desa Jonggon) enggak ada, banjir kiriman dari daerah hulu dari Desa Jonggon," terang Sahrul saat dihubungi nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN), Selasa (30/11/2021). Banjir itupun dijelaskan oleh Sahrul, menyebabkan 5 RT yang terdampak harus terisolasi. Jalur lalu lintas di sepanjang 5 RT itu tidak bisa dilalui kendaraan. Karena akses masuknya yang terendam banjir. Namun ia mengatakan saat ini, ketinggian air sudah mulai berangsur-angsur surut. Ia pun berharap setidaknya sore nanti atau besok, kondisi pemukiman bisa kembali normal. Sahrul pun menegaskan, sejak banjir pada Senin (29/11/2021) kemarin. Warga Desa Jonggon yang menjadi korban, terpaksa harus meninggalkan rumahnya masing-masing. Mereka memilih untuk mengungsi sementara di rumah sanak keluarganya yang tidak terdampak banjir. Selain itu, pemerintah desa (Pemdes) Jonggon juga membuka posko dan dapur umum, yang dipergunakan oleh korban banjir untuk sementara mengungsi hingga air turun dan kembali ke kediamannya masing-masing. "Bangun posko sementara jadi ditampung sementara disana," pungkas Sahrul. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: