Bhayangkara FC vs Borneo FC: Pesut Etam Tampil Pincang

Bhayangkara FC vs Borneo FC: Pesut Etam Tampil Pincang

Samarinda, nomorsatukaltim.com-  Laga pekan ke sembilan Liga 1 yang mempertemukan Borneo FC dengan Bhayangkara FC kurang menguntungkan bagi pasukan Pesut Etam. Mereka tampil pincang dengan tidak diperkuat kreator serangan Jonathan Bustos, sekaligus jangkar pertahanannya, Nuriddin Davronov. Duo asing yang bermain apik di laga terakhir itu harus menghadapi problem klasik. Bustos yang menyumbang sebiji gol saat melawan PSM Makassar terakumulasi kartu kuning. Sementara Nuriddin Davronov mengalami kendala dengan kondisinya. “Ada beberapa pemain yang tidak bisa bermain besok dan kita tidak bisa memaksakan mereka bermain. Kami harus melakukan persiapan tanpa pemain yang tak bisa bermain. Kami masih punya beberapa pilihan pemain dan fokus untuk pertandingan besok,” jelas Risto Vidakovic, Selasa (26/10). Bahkan, penyerang depan yang selalu jadi pilihan utama, Fransisco Torres juga tidak dapat dipastikan apakah bisa diturunkan atau tidak dalam laga penting itu. Sebelumnya Torres harus ditarik keluar ditengah pertandingan babak kedua menghadapi PSM Makassar akibat masalah paha. “Kami belum menjalani latihan hari ini jadi kami belum tahu kondisi dia hari ini apakah bisa bermain besok atau tidak,” ujarnya. Menghadapi problem pemain yang tak bisa ditampilkan. Risto menanggapi santai. Dikatakannya hal itu biasa terjadi dalam kompetisi yang selalu menjalani pertandingan setiap pekan. Ia pun telah memiliki susunan pemain yang mampu menggantikan peran pemain cedera. “Kami memiliki beberapa pemain lain bagus juga. Saya rasa mereka akan termotivasi dan akan menunjukkan apa yang mereka bisa lakukan. Saya rasa ini normal di sepak bola ketika seorang pemain tidak bisa bermain karena mendapatkan kartu kuning maupun cedera, dan ini normal,” terangnya. Risto yang hadir ketika Borneo FC telah menjalani beberapa laga mengatakan, untuk menciptakan skuat berkualitas ia tidak perlu mengubah banyak hal. Yang jelas penyesuaian dari gaya dan karakter yang sesuai dengan harapannya. Sehingga kemenangan yang dibutuhkan tim bisa terjadi. “Saya rasa dengan mengubah beberapa hal, tidak hanya mengubah motivasi. Motivasi adalah untuk membuat pemain termotivasi setelah agak lama tidak mendapatkan kemenangan. Ini adalah kondisi sebelum pertandingan,” sebutnya yang memulai memimpin Borneo FC di laga ketujuh. “Jika kamu tidak tahu harus melakukan apa di lapangan, dan hanya mempunyai motivasi saja, maka kamu tidak akan mendapatkan apa-apa. Saya rasa kami bekerja dengan porsi taktikal yang lebih banyak. Kami berusaha untuk membuat permainan lebih kolektif sebagai sebuah tim,” tegasnya. Risto juga mulai menemukan ritme gaya bermain anak asuhnya. Dengan menekankan supaya bermain dengan mengutamakan kerjasama tim. Karena jika sebaliknya yang terjadi justru menimbulkan kesulitan bagi rekannya sendiri di lapangan. “Semua pemain harus terlibat dalam bertahan dan menyerang, semua pemain harus bekerja dalam tim dan mereka semua paham dan kami saat ini di dalam jalan yang benar,” pungkasnya. (frd/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: