CATATAN: Nusyirwan dalam Ingatan

CATATAN: Nusyirwan dalam Ingatan

Maka cukup banyak eksekusi di lapangan yang dipimpin oleh Pak Nus. Karena ada jaminan beres. Nah, soal ketegasan dan kecerdasan ini. Saya punya satu momen yang perlu diceritakan.

Pada sebuah kesempatan rapat, entah tahun berapa tepatnya. Di Kantor Wawali Samarinda Lantai 2, Pak Nus memimpin rapat lintas OPD perihal penerangan jalan.

Setelah mendengar laporan dari beberapa instansi, Pak Nus dengan sangat elegan mengurai satu per satu masalah. Bukan sekadar intruksi normatif. Atau menargetkan penyelesaian pada dinas terkait. Seperti kebanyakan kepala daerah.

Pak Nus berbicara klinis, memberi solusi jangka pendek, menengah, dan panjang. Tanpa terkesan menggurui. Dalam konteks penerangan jalan itu, Pak Nus tidak mau Dishub dan dinas lainnya hanya berpatokan dengan anggaran dalam bertindak.

Ia membeberkan beberapa langkah kreatif, bagaimana cara mengadakan lampu jalanan tanpa perlu keluar banyak anggaran. Justru, titik beratnya ke pemkot adalah soal pemeliharaan. Ini berkebalikan dengan yang dipikirkan bapak ibu dalam forum tersebut. Di mana mereka memusingkan cara mengadakan lampu.

Sebagai contoh, Pak Nus menerangkan bahwa penerangan jalan di sepanjang Basuki Rahmat I itu, bukan pemerintah yang mengadakan. Namun urunan dari para pengusaha yang menggunakan sisi jalan tersebut. Yang lalu disayangkan olehnya karena pemkot tidak merawat dengan baik.

Singkat cerita, dalam rapat 1 jam itu. Semua orang tampak puas dengan gaya memimpin rapat ala Pak Nus. Mereka keluar dari ruangan dengan mendapat solusi yang konkret. Tidak lagi mengawang-ngawang dan makin bimbang karena ditekan pimpinan.

Menurut saya, itu adalah rapat pemerintahan yang gokil. Bagaimana seorang atasan mampu mengaduk pikiran bawahannya. Memeras ide mereka dengan gaya straight to point. Tidak membiarkan keluhan menghambat pekerjaan. Betapa hebatnya Pak Wali Kota kala itu.

Saya membayangkan Samarinda akan memiliki sosok pemimpin paket komplet. Lantaran secara hitung-hitungan politik, Pak Nus merupakan kandidat terkuat di Pilwali Samarinda. Setelah Pak Jaang menyelesaikan pengabdian 4 periodenya. Sayangnya, hari di mana Pak Nus dilantik sebagai wali kota yang saya nantikan. Tak pernah terjadi.

Kematian kadung datang lebih awal. Dan kehebatan Pak Nus, kemudian hanya terukir dalam ingatan beberapa orang. Mungkin cukup banyak orang. Selamat ulang tahun, Pak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: