Akhirnya, Jembatan Sambera Segera Permanen

Akhirnya, Jembatan Sambera Segera Permanen

Jembatan Sambera, yang berada di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak akhirnya diperbaiki total. Menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2021 ini.  nomorsatukaltim.com - Perbaikan jembatan ini sudah ditunggu-tunggu, namun baru terealisasi jelang tutup tahun ini. Perbaikan pun langsung dibenarkan oleh Camat Muara Badak, Arpan. Katanya, progres sudah berada  di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar. Diperkirakan mulai dikerjakan pada akhir Oktober ini.  Dibangun dalam bentuk jembatan permanen, menggunakan struktur semenisasi. Menggantikan struktur jembatan berupa kayu ulin. "Terkait anggaran belum tahu persis, yang jelas Pemda sedang berproses," ungkap Arpan dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN), Selasa (12/10/2021). Baca juga: Anggota DPRD Kukar Ini Keluhkan Jembatan Sambera dan Jalan Tanah Datar yang Tak Kunjung Diperbaiki Diketahui akses jalan ini sangatlah penting. Jika kondisi jembatan semakin parah, bisa jadi merugikan masyarakat sekitar, khususnya warga Desa Tanjung Limau. Karena menjadi jalur lalu lintas alternatif antara Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Marangkayu. Juga menjadi akses penghubung ke Samarinda, Bontang hingga Sangatta, Kutai Timur (Kutim). Tak hanya itu, jembatan itu pun menjadi akses penting satu-satunya menuju kawasan pariwisata unggulan di Kecamatan Muara Badak. Yakni menuju lokasi Pulau Pangempang. Di mana terdapat beberapa pantai yang menjadi tujuan pelancong lokal maupun luar Muara Badak, salah satunya dari Samarinda dan sekitarnya. Seperti Pantai Jingga, Pantai Biru Kersik, Pantai Indah Kurma, Pantai Pelangi, Pantai Mutiara Indah dan Pantai Panrita Lopi. Namun meski menjadi akses utama, belum menjamin jembatan tersebut cepat tersentuh perbaikan. Baru jelang akhir 2021 inilah mulai dianggarkan perbaikannya. Bahkan sempat viral di media sosial (medsos), terdapat lubang besar di badan jembatan, lantaran kondisi kayu ulin yang patah dan meninggalkan lubang sekitar sepanjang siku orang dewasa. Cukup membahayakan pengguna jembatan yang melintas. Arpan melanjutkan, sejarahnya jembatan tersebut merupakan aset milik perusahaan Vico Indonesia yang berinvestasi di Muara Badak, hingga akhirnya diambil alih Pertamina. Tak hanya jembatan Sambera saja, juga berupa aset jalan dari Muara Badak ke Marangkayu dengan panjang sekitar 22 kilometer. Yang kemudian dihibahkan ke Pemkab Kukar pada 2003 silam. Semenjak itu, perbaikan hanya bersifat ringan saja. Bukan perbaikan yang bersifat berat dan menyeluruh. Bahkan sembari menunggu proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur Jembatan Sambera, bakal ada perbaikan gotong-royong yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Muara Badak.  Dengan memanfaatkan dana "keroyokan" dari perusahaan yang berinvestasi di Kecamatan Muara Badak melalui corporate social responsibility (CSR). "Sekarang gotong-royong, juga saat ini sedang mengumpulkan dana dari perusahaan untuk perbaikan sementara," pungkasnya. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: