Musim Hujan Pengaruhi Harga Sayur di Kukar

Musim Hujan Pengaruhi Harga Sayur di Kukar

Kukar, nomorsatukaltim.com - Cuaca di Kutai Kartanegara (Kukar) yang mulai memasuki musim hujan, rupanya berpengaruh besar ke beberapa kebutuhan pokok. Terutama di kebutuhan dasar, berupa sayur-sayuran. Tren harganya sedikit mengalami kenaikan, dibanding sebelumnya. Namun juga ada beberapa sayuran yang harganya mengalami penurunan. Seperti halnya, kangkung tanam, bayam, sawi, terong dan sebagainya. Mengalami kenaikan harga. Dikarenakan memang kondisi hujan ini, membuat tanaman sayur yang ditanam petani menjadi mati, bahkan busuk. Baca juga: Tanaman Busuk Sebelum Panen, Harga Sayur Lokal PPU Terpengaruh Hujan Karena saat sebelum dipanen, terlalu banyak menerima asupan air bahkan ada yang terendam. "Sayuran daun-daunan rata-rata harganya naik karena hujan," ujar salah satu pedagang sayur di Pedagang Pasar Gerbang Raja Mangkurawang, Udin kepada nomorsatukaltim.com-Disway News Network (DNN), Minggu (19/9/2021). Karena diakibatkan banyak tumbuhan sayuran yang mati dan busuk. Hal itu membuat sebagian besar sayuran menjadi langka di pasaran, sehingga membuat sayuran sedikit naik harganya. Sebagai contoh, sayur terong yang biasanya sekilonya seharga Rp 8 ribu, kini merangkak naik menjadi Rp 10-12 ribu perkilogramnya. Baca juga: Lima Manfaat Sayur Kubis untuk Kesehatan Namun berbeda dengan cabe tiung. Malah mengalami penurunan harga. Yang biasanya harga normal perkilogramnya Rp 40 ribu, terpantau turun dikisaran harga Rp 15-20 ribu perkilogram. Dimungkinkan karena distribusi dari luar Pulau Kalimantan Timur (Kaltim) masih stabil, dan sejauh ini masih memenuhi kebutuhan di pasar. Sedangkan untuk ayam potong, pun mengalami penurunan harga. Jika biasanya perkilogramnya dipatok Rp 25-32 ribu, kini naik menjadi Rp 36 ribu perkilogram. Sedangkan ikan jenis nila perkilogram masih stabil di kisaran Rp 35 ribuan. Udin pun berharap kondisi ini bisa segera berakhir. Dan harga-harga kebutuhan pokok kembali normal. Sehingga pembeli pun tidak lagi menahan diri untuk berbelanja kebutuhan pokok di kiosnya. Yang dianggapnya ada sedikit penurunan daya beli dari langganannya. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: