Putus Akses Trans Kaltim, Banjir di Muara Tae Terbesar sejak 2005
Kubar, nomorsatukaltim.com - Akses Trans Kaltim dari Kubar menuju Kukar atau Samarinda sempat putus. Gara-garanya, banjir setinggi paha orang dewasa yang menerjang Kampung Muara Tae Kecamatan Jempang, Kubar, sejak Rabu (15/9/2021) hingga Kamis (16/9/2021). Kondisi ini sempat membuat arus lalu lintas macet. "Iya, pak. Memang benar banjir terjadi di salah satu kampung di Kecamatan Jempang, yakni Kampung Muara Tae. Bahkan sampai merendam jalan poros Trans Kaltim," kata Camat Jempang, Jumra saat dihubungi nomorsatukaltim.com-Disway News Network (DNN). Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur hampir di semua wilayah Kubar sejak beberapa hari terakhir. Menyebabkan akses menuju ibukota Provinsi Kaltim sempat terputus akibat debit air yang tinggi. Sementara itu, Petinggi Kampung Muara Tae, Sinta saat dihubungi lewat telepon mengaku, banjir yang merendam kampungnya hingga sampai masuk ke rumah warga, sudah terjadi sejak Rabu malam hingga Kamis sore. "Dari sore air sudah mulai naik ke perkampungan karena hujan dan ditambah air sungai kecil yang berada di bagian hulu kampung meluap. Selain itu, air juga merendam jalan poros Trans Kaltim sehingga membuat arus lalu lintas sempat terhenti semalam," ujar Sinta. Ketinggian air yang hampir melebihi lutut orang dewasa ini membuat air masuk ke dalam rumah warga. Menyebabkan kerugian karena merendam beberapa perabotan rumah warga. Selain itu, banjir yang melanda perkampungan di pinggir jalan Poros Trans Kaltim ini juga menyebabkan kendaraan yang melewati jalur ini terpaksa berhenti. Karena banjir tersebut membuat beberapa mesin kendaraan mati. "Sampai sore ini (16/9/2021) masih banjir. Memang sudah terlihat penurunan tapi ada beberapa titik yang airnya cukup tinggi karena berada di lokasi rendah. Untuk kendaraan masih ada beberapa yang tidak bisa lewat," tambahnya. Sebelumnya diketahui, Kampung Muara Tae juga sempat mengalami banjir karena luapan air anak sungai yang ada di wilayah tersebut. Namun, banjir besar yang sekarang sampai merendam perkampungan ini, diketahui oleh Petinggi Kampung merupakan kali pertama sejak tinggal di Kampung Muara Tae sejak 2005 silam. "Sejak tinggal pada 2005, biasanya air hanya naik sedikit dan ada di dalam perkampungan saja. Baru kali ini banjir sampai sebesar ini dan air juga sangat tinggi. Semoga tidak hujan lagi dan banjir bisa segera surut," pungkasnya. (luk/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: