Bangun Smelter Nikel PT MMP Investasi Rp 6,5 T di Kawasan Industri Kariangau

Bangun Smelter Nikel PT MMP Investasi Rp 6,5 T di Kawasan Industri Kariangau

Cadangan nikel Indonesia disebut paling besar di dunia. Potensi membangun pabrik sebagai hilirisasi produk sangat penting menaikkan nilai tambah. Peluang itu kini dipunyai Balikpapan. Kota pintu gerbang Kalimantan Timur akan punya smelter nikel senilai Rp 6,5 triliun.

Rencana besar itu akan dibangun di Kawasan Industri Kariangau, Balikpapan Barat. Kawasan industri andalan Kota Minyak dan Bumi Etam ini berhasil menjadi magnet bagi investor.

Pabrik pengolahan dan pemurnian bijih tambang (smelter) nikel akan dibangun di dalam kawasan seluas 58 hektare.

Pembangunan akan dilaksanakan oleh PT Mitra Murni Perkasa (MMP). Diketahui, proyek ini telah direncanakan selama dua tahun belakang. Saat ini rencana pembangunan tersebut masuk dalam proses perizinan.

Pemegang Saham PT MMP, Andrew Hidayat menjelaskan Oktober nanti direncanakan mulai dilakukan pematangan lahan. Pembangunan smelter dengan luas lahan 23 hektare dari 58 hektare lahan yang tersedia.

“Luas lahan (pabrik) 23 hektare dengan total lahan 58 hektare. Kita terus menerus perluasan, karena target Maret 2024 sudah tuntas pengerjaannya dan sudah commissioning,” kata Andrew Hidayat yang juga Pembina Yayasan Life After Mine usai menyerahkan bantuan alat Oximeter ke Pemerintah Kota Balikpapan, Rabu (1/9).

Menurut Andrew, salah satu alasan membangun smelter di Kariangau adalah sumber daya manusia (SDM dan kedalaman laut pada lokasi juga menunjang.

“SDM Balikpapan dan lokasi menunjang. Kedalamannya (laut) juga menunjang. Sehingga bisa melakukan perekrutan tenaga kerja untuk smelter yang mengelola nikel,” terangnya.

Nilai investasi untuk pembangunan smelter disebut sebesar Rp 6,5 triliun. “Bulan Oktober tahun targetnya sudah pematangan lahan. Sementara konstruksi Januari 2022, karena perapihan tanahnya selesai tahun ini,” urainya. Adapun nikel yang akan diolah di smelter Kariangau didatangkan dari Pulau Sulawesi dan daerah lainnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memberikan dukungan rencana PT MMP yang akan membangun smelter nikel di Kariangau.

Pihaknya juga mempersilakan investor jika ingin membangun pabrik di Kota Minyak. Asalkan sudah sesuai dengan regulasi dan melengkapi segala perizinannya.

“Silakan bangun apa yang mau dibangun di Kota Balikpapan sepanjang prosedurnya dan perizinan dilengkapi,” aku Rahmad.

Rahmad menyebut tentu sangat baik jika semakin banyak investasi yang masuk dan mengembangkan usahanya di Kariangau. Sehingga Kota Balikpapan bisa menjadi kota jasa perdagangan dan industri.

“Kami ada lahan 5 ribu hektare di Kariangau yang memang diperuntukkan untuk industri. Silakan siapa saja boleh masuk yang tentunya harus memiliki kelengkapan perizinan. Apalagi Balikpapan sebagai pintu gerbang ibu kota negara yang baru, maka diharapkan akan semakin banyak perusahaan berinvestasi di Kota Balikpapan,” tutup Rahmad.

Wacana Pembatasan Smelter dan Jumlah Cadangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: