Bangkai Pesut Mahakam Ditemukan di Tenggarong Seberang

Bangkai Pesut Mahakam Ditemukan di Tenggarong Seberang

Kukar, nomorsatukaltim.com - Hewan endemik asli Kalimantan Timur (Kaltim), pesut mahakam kembali ditemukan mati. Kali ini ditemukan di perairan Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang,  Jumat (27/8/2021) siang lalu.

Dengan ditemukannya hewan asli Kaltim itu, membuat Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim bergerak ke lokasi. Dokter hewan BKSDA Kaltim, drh Devia menjelaskan, pihaknya langsung membentuk tim bersama yayasan konservasi RASI. Kemudian sekitar pukul 14.00 Wita, langsung berangkat menuju lokasi ditemukannya bangkai pesut tersebut. Sampai di Desa Tanjung Batu, bangkai hewan endemik Kaltim itu masih berada di tengah perairan Sungai Mahakam. Dengan bantuan masyarakat sekitar, langsung dilakukan pemeriksaan setelah bangkai pesut mahakam diangkat ke darat. Saat dilakukan pemeriksaan nekropsi, ada beberapa fakta pemeriksaan yang ditemukan. Di antaranya didapati luka lebam di bagian ekor belakangnya. Juga luka seperti bekas gigitan pada wajah sebelah kiri hewan tersebut. Sementara untuk pemeriksaan bagian lambung, tidak ditemukan adanya jaring milik nelayan, yang kerap menjadi penyebab kematian pesut selama ini. "Kami masih lakukan analisis terkait penyebab kematian hewan itu," ujar Devia dikonfirmasi melalui telepon seluler, Sabtu (28/8/2021) lalu. Namun untuk pemeriksaan lebih lanjut, tim pun mengambil beberapa sampel dari tubuh pesut malang tersebut. Di antaranya sampel bagian kulit dan daging, untuk pemeriksaan DNA hewan tersebut. Pasca dilakukan nekropsi, pada hewan yang diperkirakan berusia antara 1-2 pekan itu, langsung dilakukan penguburan di lokasi sekitar pemeriksaan nekropsi. Dibantu oleh warga sekitar yang turut membantu proses pemeriksaan. Sementara itu, Founder RASI, Danielle Kreb, kembali menyayangkan adanya kematian pesut mahakam. Tentu menambah daftar panjang kematian pesut Mahakam di Kaltim. Terlebih populasi pesut mahakam yang semakin berkurang. Berdasarkan tahun 2018 saja, jumlah pesut mahakam yang ditemukan tidak lebih sekitar 80-an ekor saja. Itu tahun 2018. Belum tahu lagi pada tahun 2020 dan 2021. Dan paling banyak ditemukan di perairan Kutai Kartanegara (Kukar). Seperti di perairan Kecamatan Muara Kaman, Kembang Janggut, Desa Pela, hingga Muara Muntai. "RASI selama ini berfokus pada mengantisipasi kematian, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan pesut mahakam," pungkas Danielle. Diketahui, pesut mahakam sering ditemukan mati mengambang di perairan Mahakam. Penyebabnya kematiannya pun beragam, paling sering terjadi ialah terjerat jaring milik nelayan. Sehingga ketika akan bernafas tidak bisa, karena tersangkut. Juga saat mencari ikan, namun ikan tersebut terjaring. Sehingga secara tidak sengaja termakan oleh si pesut. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: