KONI Kaltim Belum Terima Surat Cabor Eksibisi
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menyisakan waktu sekira sebulan ke depan. Kontestan disetiap daerah telah melakukan berbagai persiapan demi mendulang medali. Pun cabor eksibisi yang akan turut mewarnai perhelatan akbar tersebut.
Soal pertandingan dari cabor eksibisi. Kemungkinan ada beberapa cabor dari Benua Etam yang juga bersiap ke Papua. Namun, Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengatakan pihaknya hingga kini belum menerima surat resmi ataupun secara lisan terkait mekanisme pertandingan eksibisi tersebut. "Pertama saya belum menanyakan itu (eksibisi). Yang jelas begini, di Papua ini jangankan eksibisi, yang resmi saja hanya 37 cabor yang di pertandingkan. Menurun di banding PON Jabar yang sampai 48 cabor," katanya belum lama ini. Belum adanya komunikasi terkait cabor eksibisi tersebut, disinyalir karena tuan rumah belum bisa menerima tambahan cabor lain. Mengingat sebelumnya terdapat 10 cabor yang dicoret dari daftar pertandingan di PON XX Papua kali ini. Berkaitan dengan fasilitas dan kelengkapan pertandingan. "Terbatasannya fasilitas, akomodasi, mengakibatkan pengurangan kuota. Kemungkinan besar tuan rumah belum mampu menerima peserta dengan jumlah banyak. Ya bagaimana mau eksibisi," terangnya mempertanyakan. Kendati demikian, Zuhdi masih menunggu kepastian lebih lanjut dari pusat terkait cabor eksibisi itu. Jika pun jadi dipertandingkan, dirinya tidak bisa menjamin bakal ada wakil Kaltim karena keterbatasan anggaran dan seluruh persiapan imbas dari situasi pandemi yang terjadi. "Jangankan untuk eksibisi, untuk melangsungkan TC saja kita mesti kurangi menjadi 3 bulan, sebelumnya bisa kita jalankan enam bulan," sebutnya. Oleh karena itu, dirinya menegaskan jika ada surat resmi yang telah diturunkan, maka KONI Kaltim pastinya akan menela'ah terlebih dahulu. Perihal keberangkatan cabor eksibisi Kaltim ke Bumi Cendrawasih. "Yang penting ada surat resminya dulu, baru bisa kita bahas. Saya tidak mengatakan bisa atau tidak, karena itu lebih baik untuk kita tela'ah secara mendalam," pungkasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: