Borneo FC Tak Masalah Kick-off Liga 1 Mundur
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Kompetisi Liga 1 musim 2021 sediannya berlangsung 20 Agustus pekan depan. Merujuk keputusan hasil paparan dari PSSI dan PT LIB kepada Menpora pasca berakhirnya PPKM level 4, pada 3 Agustus kemarin. Tapi karena berbagai pertimbangan, baru akan bergulir 27 Agustus mendatang.
Menanggapi perubahan kembali mundurnya jadwal kick-off Liga 1, Manajemen Borneo FC Samarinda menyampaikan itu hal biasa. Toh sejak sebelum PPKM diberlakukan, kompetisi musim ini telah melalui berbagai persoalan menuju kick-of yang diakibatkan pandemi. Sebenarnya, Manajer Borneo FC Samarinda, Farid Abubakar sudah pernah mengatakan. Jika benar Liga 1 berlangsung di tanggal 20 Agustus. Konsekuensinya bukan pada klub asal Kota Tepian. Melainkan tim dari Pulau Jawa-Bali yang jelas memiliki waktu cukup singkat. Hanya ada waktu dua pekan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Benar saja, ketika Menpora menyampaikan kick-off laga perdana di 27 Agustus. Hal itu sedikit memperlonggar dan memberi keuntungan bagi tim peserta dari Jawa-Bali. Sebabnya dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, membuat banyak klub di sana tak bisa jalani latihan secara maksimal. “Selama ini kami tetap latihan untuk kompetisi. Saya pikir diundurnya kick-off memang membawa keuntungan, tapi itu untuk tim-tim di Jawa. Kalau kami sih biasa saja, karena sebelumnya kami tetap latihan seperti biasa,” ujar Farid. Berbeda dengan tim-tim di luar Jawa. Yang Borneo FC Samarinda termasuk salah satunya. Sejak beberapa pekan terakhir, Pesut Etam terus menjalani latihan menyambut kompetisi. Lanjut Farid pengunduran kompetisi ini sama sekali tak membawa dampak signifikan bagi Sultan Samma cs. Menurutnya, jika kompetisi dimainkan pada 20 Agustus seperti jadwal semula maka Borneo FC dipastikan sudah cukup siap. Sementara dengan diundur sepekan lagi, justru menambah waktu persiapan lebih matang. “Intinya kami tak masalah soal diundurnya kompetisi ini untuk kesekian kalinya. Sebab kami sudah siap,” tambahnya. Dia berharap penundaan kali ini jadi yang terakhir di musim ini. Jangan sampai terulang lagi di musim-musim berikutnya. Karena begitu merugikan tim dari segala sisi. Tak hanya soal persiapan, tapi yang paling terasa adalah finansial tim yang terus tergerus. “Kami sih berharap tak ada lagi penundaan. Sudah cukup kami dan seluruh tim terus merasakan ketidaknyamanan atas penundaan liga. Jadi kami berharap hal tersebut (penundaan) tak lagi terjadi,” pungkasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: