RSUD Kanujoso Balikpapan Terapkan Sistem Buka Tutup

RSUD Kanujoso Balikpapan Terapkan Sistem Buka Tutup

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kalimantan Timur, terpaksa menerapkan sistem buka tutup di ruang pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kebijakan itu sudah diterapkan sejak Minggu (4/7/2021) lalu, saat terjadi lonjakan pasien. Ketika itu ruang IGD penuh, karena menerima banyak pasien malam itu.

"Karena penuh terpaksa kami tutup. Enggak bisa tampung lagi di IGD. paginya keesokan harinya baru kami buka lagi setelah pasien teratasi semua," terang Direktur RSUD Kanujoso Balikpapan, Edy Iskandar saat dihubungi Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Sabtu (31/7/2021) siang.

Edy menjelaskan, sistem buka tutup ini diberlakukan sejak membludaknya pasien, baik datang sendiri maupun pasien rujukan ke RSUD Kanujoso. Beberapa hari terakhir, kata Edy, IGD melayani sekitar 30 sampai 40 pasien setiap harinya.

"Nah saat kami melayani pasien banyak di IGD itu terpaksa kita tutup dulu. Misalnya ada (pasien) yang harus inapkan, ada yang cuma sesak pilek cukup minum obat atau pulang isolasi di rumah atau kita rujuk ke rumah sakit lain. Setelah semua selesai baru kita buka lagi," terang dia.

Selain antisipasi penumpukan pasien, terang Edy, sistem buka tutup juga membantu pelayanan para tenaga medis, agar tak kelelahan dan keteteran karena pasien menumpuk.

"Mereka pakai baju hazmat itu kan panas, cepat lelah. Makanya jam kerja mereka bisa batasi hanya 5-6 jam dari 8 jam kerja setiap harinya. Dalam sehari bisa sampai 4-5 sif ganti perawat," terang Edy.

Meski demikian, Edy mengatakan IGD bakal menerima jika pasien dalam kondisi darurat, misalnya kecelakaan, atau kondisi kritis lainnya meski saat jam tutup.

"Buka tutup ini terutama pasien COVID-19 saja. Maksudnya, kalau kami lagi penuh, biar ke rumah sakit lain dulu," terang dia.

Edy mengatakan saat ini pihaknya merawat pasien COVID-19. Sebanyak 260 pasien dari total 280 tempat tidur yang tersedia di tiga tempat, yakni ruang rawat inap yang digunakan isolasi COVID-19, ruang ICU dan ruang IGD.

"Hampir 70 persen ruang rawat inap kita isinya COVID-19. Sekarang ini ruang isolasi penuh, ICU penuh, ya numpuknya di IGD. Makanya disiasati biar IGD enggak terlalu banyak juga, kita buka tutup," pungkas Edy. (Adv/top/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: