Menko PMK Bilang Kurang, Kadiskes Kukar: Stok Oksigen dan Obat COVID-19 Masih Aman

Menko PMK Bilang Kurang, Kadiskes Kukar: Stok Oksigen dan Obat COVID-19 Masih Aman

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Diskes Kukar) memastikan stok tabung oksigen dan obat-obatan COVID-19 masih aman. Stok tersebut untuk tiga rumah sakit (RS) dan 32 puskesmas yang menangani virus ini.

Termasuk untuk RS Darurat Wisma Atlet Kukar dan Gedung Putri Karang Melenu (PKM) yang disulap menjadi RS Lapangan. "Di Kukar sejauh ini masih aman saja, obat sampai oksigen," ujar Kadiskes Kukar, Martina Yulianti yang juga menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD AM Parikesit Kukar, Selasa (27/7/2021). Hal ini setelah berbagai upaya dilakukan oleh Diskes Kukar. Seperti melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU), dengan PT Samator untuk memastikan ketersediaan pasokan oksigen untuk rumah sakit di Kukar. Bahkan turut dibantu oleh Polres Kukar, Kodim 0906/Kukar, hingga para relawan untuk proses distribusinya ke Kukar. Bupati Kukar, Edi Damansyah pun sempat melakukan kunjungan dan meninjau langsung produsen oksigen, ke PT Murni Gas Raya di Kecamatan Loa Janan, Kukar. Ia memastikan ketersediaan oksigen untuk pasien yang dirawat karena COVID-19. Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono mengajak dunia usaha untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan COVID-19 di Kukar. Terbaru dengan bersurat kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), untuk memastikan kontribusi mereka kepada Kukar. "Hari ini mereka rapat memastikan apakah bisa atau tidak untuk berkontribusi," ujar Sunggono. Terkait jumlah bantuan, ia pun berharap bisa sebanyak mungkin. Memastikan memenuhi kebutuhan tiga rumah sakit darurat, RSD Wisma Atlet, RS Lapangan PKM, juga 32 puskesmas yang ada di Kukar. Namun ujar Sunggono lagi, tidak hanya tabung oksigen saja yang dibutuhkan. Pihaknya juga sedang kesulitan terkait kebutuhan regulator oksigen, yang menghubungkan tabung oksigen dan pasien. "Kalau bisa dibantu regulatornya, untuk pengisian oksigen kita anggarkan di BTT (Biaya Tak Terduga). Termasuk diharapkan obat-obatan juga," tambah Sunggono lagi. Sejauh ini, yang memberikan kontribusi nyata kepada Pemkab Kukar, baru PT MKH yang menyumbang regulator oksigen. Masih banyak kebutuhan sumber daya peralatan yang kini dibutuhkan oleh rumah sakit. Sunggono pun menyebutkan, semua dunia usaha di Kukar harus berkontribusi dalam penanganan. Bahkan diinstruksikan dalam surat edaran dari Bupati Kukar. Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyambangi Balikpapan, Senin (26/7/2021). Dalam lawatannya, ia menyebut secara keseluruhan Kaltim mengalami kekurangan ketersediaan oksigen. Tidak terkecuali tabung oksigen. Kekurangan ini menjadi dampak yang sudah diperkirakan jauh-jauh hari. Seiring dengan jumlah kasus baru COVID-19 melonjak tajam, di periode gelombang kedua sejak akhir Juni 2021. Terlebih varian baru COVID-19 jenis Delta mulai memasuki wilayah Kaltim, seperti di Samarinda dan Bontang. Di mana kedua daerah ini langsung bersinggungan dengan Kutai Kartanegara (Kukar). (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: