Satgas COVID-19 Kukar Siapkan Skenario Terburuk Jika Kasus Semakin Tinggi

Satgas COVID-19 Kukar Siapkan Skenario Terburuk Jika Kasus Semakin Tinggi

Kukar, nomorsatukaltim.com - Meski telah memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM semi darurat, Satgas COVID-19 Kukar menyiapkan skenario terburuk jika terjadi lonjakan kasus.

Hal itu melihat jumlah kasus baru di Kukar terus bertambah, selalu di atas 100 kasus baru. Teranyar jumlah penambahan kasus baru di Kukar pada 13 Juli 2021, di angka 248 kasus positif. Koordinator Utama Satgas COVID-19 Kukar, Letkol (Inf) Charles Alling mengatakan, saat ini Kukar masih mempertimbangkan bagaimana agar masyarakat masih bisa melakukan aktivitas ekonomi. "Jadi kita tidak atau belum memerankan langkah yang ekstrem, namun demikian nanti terjadi lonjakan kasus yang tinggi, kita harus siapkan skenario terburuknya," ujar Alling dihubungi Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Rabu (14/7/2021). Langkah-langkah yang dimaksud Alling, seperti pembatasan mobilitas masyarakat yang lebih ketat lagi. Seperti melakukan blokade akses keluar masuk tidak hanya di akhir pekan saja. Intensitas dan pembatasan akan lebih ditingkatkan lagi, di Kecamatan Tenggarong dan kecamatan-kecamatan lainnya. Memang ini bukan keputusan yang disenangi oleh semua pihak, salah satunya masyarakat Kukar. Namun dikatakan Alling mau tidak mau harus dilakukan, jika lonjakan kasus terus meningkat tajam. Di samping masyarakat juga harus mampu memahami kondisi saat ini. Ujung-ujungnya memang untuk kebaikan bersama. "Jangan sampai kondisi nantinya seperti bola liar, tidak terkendali," lanjut Alling. Terakhir Alling mengatakan, langkah ekstrem bukan yang pertama dilakukan oleh Kukar. Ketika memang pengetatan yang dilakukan bisa mengontrol perkembangan kasus COVID-19 di Kukar. Maka aturan pun akan kembali mencair. Ia pun menegaskan ini sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 di Kukar. "Hanya ini yang bisa dilakukan, maka jika tidak dilakukan akan makin parah," pungkas Alling. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: