Harga Vaksin COVID-19 Individu di Bawah Rp 1 Juta, Perdana di 8 Klinik

Harga Vaksin COVID-19 Individu di Bawah Rp 1 Juta, Perdana di 8 Klinik

JAKARTA, nomorsatukaltim.com - Vaksin COVID-19 kini dapat diperoleh secara mandiri. Setelah PT Kimia Farma Tbk mengungkapkan siap memberikan layanan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu tahap pertama kepada masyarakat, melalui delapan kliniknya di Jawa dan Bali.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo, dilansir dari Antara menjelaskan saat ini waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu. Karena pertambahan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia. Di tahap awal program ini, baru menyentuh enam kota dengan delapan klinik. Namun secara perlahan Kimia Farma (KF) akan memperluas jangkauan itu, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar. Seperti halnya VGR perusahaan, pelaksanaan vaksinasi individu ini dilakukan oleh cucu usaha Kimia Farma, yaitu PT Kimia Farma Diagnostika (KFD). KFD sendiri mengelola 422 klinik dan 73 laboratorium di seluruh wilayah Indonesia, serta memiliki tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat. Plt. Direktur Utama KFD Agus Chandra menyatakan, lokasi awal VGR Individu dilakukan di dua tempat yaitu Klinik KFD Pulo Gadung Jakarta Timur dan KFD Senen Jakarta Pusat, sekaligus untuk melihat kesiapan di lapangan. Calon peserta vaksinasi nantinya akan mengikuti prosedur yang segera dipublikasikan, dengan biaya sesuai yang ditetapkan Pemerintah. “Selain Jakarta di dua klinik di Pulo Gadung dan Senen, mulai Senin depan, enam klinik lainnya, yaitu KF Blok M (Jakarta), KF Supratman (Bandung), KF Citarum (Semarang), KF Sukoharjo (Solo), KF Sedati (Surabaya) dan KF Batubulan (Bali) siap memberi pelayanan. Total kapasitas VGR individu dari delapan klinik ini sebanyak 1.700 peserta per hari,” kata Agus Chandra. Adapun, 8 (delapan) klinik VGR Individu tahap perdana yang akan memberi pelayanan adalah sebagai berikut:
  1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari
  2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari
  3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari
  4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari
  5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari
  6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari
  7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari
  8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari

TETAPKAN HARGA

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengemukakan harga vaksin dosis lengkap Sinopharm berbayar untuk individu ditetapkan pemerintah Rp879.140 per orang. "Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021," katanya melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (11/7/2021) pagi, dilansir dari Antara. Keputusan Menteri Kesehatan tersebut berisi tentang sejumlah aturan terkait penetapan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin COVID-19, dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan VGR. Sesuai dengan aturan tersebut, kata dia, harga vaksin per dosis Rp 321.660 ditambah dengan harga layanan Rp 117.910. Sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp 439.570 per dosis. "Untuk satu orang kan butuhnya dua dosis, jadi dikalikan dua menjadi totalnya Rp 879.140," kata Siti Nadia. Sebelumnya dalam sesi diskusi daring, Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan makin banyak orang yang divaksin COVID-19 itu akan semakin bagus. "Kalau bisa makin banyak orang divaksin dengan apapun juga caranya dan makin cepat makin bagus," katanya saat menjawab pertanyaan seputar vaksinasi berbayar bagi individu di Indonesia. Ia mengatakan vaksinasi bukan hanya COVID-19. Indonesia telah mengawali program vaksinasi sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu. "Vaksin kalau mau gratis bisa di puskesmas atau di posyandu. Kalau mau pergi ke rumah sakit A atau B ya bayar. Memang ada opsi itu dibuka buat vaksinasi anak seperti BCG, DPT dan lainnya," katanya. Negara seperti India, kata dia, juga melakukan hal yang sama. "Jadi vaksinasi gratis juga diberikan. Tapi kalau orang mau pergi ke dokter pribadi yang rumah sakitnya bagus, yang pakai AC yang tidak panas-panasan itu bayar," katanya. Namun juga tidak memungkiri bahwa banyak juga negara lain yang 100 persen menggratiskan vaksinasi bagi penduduknya. "Jadi itu, silakan ditimbang yang baik yang mana," demikian Tjandra Yoga Aditama. (ant/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: