Lonjakan Kasus COVID-19 di Perbatasan, PPKM Mikro Jadi Pertimbangan Bupati Mahulu
Ada lonjakan kasus COVID-19 di desa yang berbatasan dengan Mahulu. Salah satunya di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).
nomorsatukaltim.com - Untuk mengantisipasinya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro jadi usulan Bupati Mahulu. Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi (Rakor) evaluasi penanganan COVID-19. “Antisipasi lonjakan kasus COVID-19, khususnya di Provinsi Kaltim dan Kaltara. Karena Mahulu berbatasan langsung dengan Malinau,” ungkap Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh memimpin Rakor di ruang rapat Kantor Bappelitbangda, Ujoh Bilang, pekan lalu. Dalam Rakor ini, bupati turut mewanti-wanti ancaman COVID-19 varian Delta yang sudah menyebar di berbagai daerah. Kata Bonifasius, Pemkab perlu mengambil kebijakan sebelum varian tersebut masuk ke Mahulu. “Jadi perhatian serius, beberapa hari terakhir di Kabupaten Malinau terjadi lonjakan kasus paparan COVID-19,” tukas Bupati. Menyikapi hal itu, kata Bupati Bonifasius, dirasa efektif jika Mahulu kembali PPKM mikro. “Dengan pengaturan akses keluar masuk wilayah Mahulu. Saya rasa upaya itu tetap kita lanjutkan, bahkan mungkin lebih diperketat lagi,” urainya. Bupati menjabarkan, PPKM mikro dilanjutkan demi menjaga keamanan warga Mahulu agar terhindar dari paparan COVID-19. Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan P2KB Mahulu, Agustinus Teguh Santoso membeberkan, situasi terkini Indonesia menghadapi gelombang ke II peningkatan kasus COVID-19. Terkait informasi di Kabupaten Malinau yang berbatasan dengan Mahulu, menurut Agustinus Teguh, terjadi kenaikan kasus yang cukup tinggi. “Khususnya di Desa Long Nawang, Long Agung lebih dari 100 kasus. Dua desa itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Mahulu,” katanya. Hadir pula dalam rakor evaluasi itu Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun, Sekda Mahulu Stephanus Madang, serta Dansatgas Pamtas RI-Mly Mayor Inf Indar Irawan. (imy/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: