PPDB Kutim Dimulai, Gunakan Sistem Daring

PPDB Kutim Dimulai, Gunakan Sistem Daring

KUTIM, nomorsatukaltim.com – Saat ini sudah masuk tahun ajaran baru. Masih dalam situasi pandemi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim) tetap menyiapkan cara khusus. Maka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini akan berjalan secara online atau daring.

Kepala Disdik Kutim, Roma Malau mengatakan, langkah ini bertujuan untuk mengurangi kerumunan orang saat mendaftar masuk sekolah. Baik itu di tingkat sekolah dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Karena masih situasi pandemi COVID-19. Dengan alasan tersebut PPDB dilaksanakan secara daring untuk menghindari kerumunan massa,” ucap Roma.

PPDB sendiri akan berjalan mulai Senin (21/6/2021) ini. Terus berlanjut hingga tiga pekan mendatang. Ia pun meminta kepada orang tua murid untuk bisa menyiapkan persyaratan. Sehingga proses pendaftaran bisa berjalan mulus.

“Kami sudah siapkan website khusus. Persyaratan seperti Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran wajib dipersiapkan untuk diunggah ke situs resmi PPDB 2021 Kutim itu," paparnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, proses pendaftaran sebenarnya tak banyak berubah. Sama seperti tahun sebelumnya. Yaitu melalui jalur zonasi, afirmasi dan jalur perpindahan orang tua. Pendaftaran dilakukan secara serentak. Portal situs akan dibuka sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan.

“Jadi setiap jalur ada ketentuannya. Jika memenuhi kriteria maka calon siswa berhak untuk mengikuti jenjang pendidikan di sekolah tersebut,” sebutnya.

Disdik juga sudah berkoordinasi dengan seluruh UPTD Pendidikan di kecamatan. Agar tahapan proses PPDB online ini bisa berjalan sama. Roma pun optimistis jika seluruh UPTD sudah memahami tata cara PPDB tahun ini.

“Kami sudah sosialisasi ke kecamatan. Jika ada sekolah yang masih kurang paham bisa ditangani oleh UPTD setempat,” urainya.

Selain itu, Disdik juga melibatkan stakeholder demi menyukseskan PPDB daring kali ini. Sehingga semua aspek itu sudah tertera di setiap sekolah sebagai upaya pihaknya dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

“Kami melibatkan peran seperti, tokoh masyarakat, tokoh adat, maupun tokoh agama dan lainnya. Sebab, pendidikan bukan hanya tanggung jawab kami semata tetapi semua stakeholder yang terkait,” tandasnya. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: