Angka Penularan COVID-19 Tak Kunjung Reda, Vaksinasi Fokus di Sangatta Utara

Angka Penularan COVID-19 Tak Kunjung Reda, Vaksinasi Fokus di Sangatta Utara

Angka penularan COVID-19 di Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim) tak ada tanda-tanda menurun. Status Kutim pun masih masuk zona merah akibat tingginya kasus penularan yang terjadi di Sangatta Utara. Untuk menangkal itu, proses vaksinasi terus digencarkan.

nomorsatukaltim.com - Vaksinasi massal digagas, dan Pemkab Kutim meminta agar Sangatta Utara jadi fokus utama. Sebab angka penularan COVID-19 yang tak kunjung reda. Tiga tempat disiapkan sebagai lokasi vaksinasi massal tahap dua ini.

“Selain di Pasar Induk Sangatta, juga ada di Balai Pertemuan Umum Sangatta Utara dan di Gedung Serba Guna Pemkab Kutim,” ucap Kasmidi.

Ia mengakui, sangat berat untuk menurunkan penularan COVID-19 di Sangatta Utara. Tiga hari disiapkan untuk menjaring masyarakat agar bisa divaksin sejak Senin lalu. Sasaran utama adalah pedagang, pelayanan publik dan lansia.

“Pra lansia juga bisa masuk. Apalagi ini program nasional. Khususnya kali ini dijalankan oleh pihak Kepolisian,” tuturnya.

Tim Satuan Tugas COVID-19 Kutim juga akan memakai cara jemput bola. Jika dalam 3 hari ini jumlah vaksin yang tersisa masih banyak. Bisa saja vaksinasi dilakukan di masjid, gereja atau kawasan yang padat penduduk.

“Nah untuk ini silahkan bagi warga yang belum divaksin untuk mendaftarkan diri,” pintanya.

Terpisah Kapolres Kutim, AKBP Welly Djatmoko mengatakan, vaksin massal ini adalah program nasional. Serta merupakan instruksi langsung dari Mabes Polri. Oleh karena itu program ini akan ada lanjutan dengan turun langsung ke tingkat RT.

“Nanti kami bersama Polsek akan memfasilitasi program ini. Tentunya kami sudah berkoordinasi pula dengan Tim gugus tugas COVID-19,” ucap Welly.

Langkah ini diambil untuk menyasar para lansia. Tujuannya untuk memudahkan para para lansia datang ke lokasi vaksinasi. Diharapkan imunitas masyarakat dapat terjaga dari penularan COVID-19 di Kutim.

“Kami harap para lansia bersedia divaksin dan jangan sampai termakan informasi yang tidak benar terkait vaksin,” tandasnya. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: