Perempuan di Pusaran Pilkada (3); Menurut Encek UR Firgasih Bukan Dinasti, Tapi Prestasi

Perempuan di Pusaran Pilkada (3); Menurut Encek UR Firgasih Bukan Dinasti, Tapi Prestasi

Sosok Hj Encek UR Firgasih kian menguat di Kutai Timur. Apalagi, setelah dilantik lagi sebagai ketua DPRD Kutim. Setelah membawa kemenangan bagi PPP. Kursi terbanyak. ========== Oleh: Eko Muchlis Huda, Sangatta

SEGALA infrastruktur politik mendukung. Encek bisa saja menjadi penerus Ismunandar setelah rampung dua periode. Menjadi next bupati. Saat ini, masih jauh. Ismu masih bisa satu periode lagi.

Sosok kharismatik dengan kepribadian yang sopan, santun, berwibawa, serta bijak dalam segalahal terpancar dari wajah seorang Encek.

Bunda Firgasih, sapaan akrabnya. Adalah sosok pemimpin perempuan yang dianggap berhasil. Ukurannya, mampu memberikan apa yang diinginkan masyarkat Kutim.

Kiprah yang luar biasa terbukti dari ini: Membawa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kutim sebagai pemenang telak pada 2019-2024.

Pengalamannya di dunia politik mulai 2009. Ia maju sebagai anggota legislatif. Awalnya hanya sebagai syarat. Memenuhi  aturan pencapaian kuota kaum hawa 30 persen pada Pileg. Dan saat itu, Encek merasa tidak mencalonkan, akan tetapi dicalonkan.

Memang background perempuan kelahiran Samarinda 24 Juni 1963 ini, memiliki pengalaman organisasi yang cukup baik. Jiwa sosialnya cukup tinggi. Pengalamannya di organisasi mulai sejak OSIS. Kemudian aktif di organisasi mahasiswa. Aktif pula di organisasi masyarakatkepemudaan dan majelis taklim.

Seiring berjalannya waktu, Encek yang menjabat Ketua DPRD Kutim 2019-2024 ini, mulai asyik di dunia politik. Baginya, politik itu adalah suatu seni. Keindahan. Tentu, apabila dijalani baik dan amanah.

Yang terpenting, kata dia, harus mengetahui bagaimana dasar-dasar dari politik itu. Karena politik adalah bagaimana cara meraih kekuasaan. “Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, daerah, bangsa dan negara,” ujarnya.

Dirinya merasa haru, bangga, dan selalu bersyukur kepada sang khalik. Atas prestasi gemilang yang ada saat ini. Ketauladanannya dan kegigihannya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Baca Juga: Perempuan di Pusaran Pilkada (2); Puji Setyowati Enggan Membangun “Kerajaan”

Metode ini lah yang diterapkan bunda Firgasih di beberapa priode sebelumnya. Sehingga dia dapat memberi penilaian tersendiri kepada masyarakat. Selain itu, juga dengan silaturahmi mengunjungi langsung ke desa-desa mendengarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat Kutim.

Kodrat bunda Firga sebagai perempuan, yang juga Istri dari Bupati Kutim Ismunandar, tentu tidak dilupakan. Hudup dengan dua urusan seperti ini, sudah biasa dilakukan.

“Pertama urusan keluarga, dan kedua urusan daerah. Tinggal bagaimana cara kita mengelola waktu dengan baik,” terang Bunda Firga.

Untung saja, kata dia, keluarganya saling mensupport. Contohnya putri bunda yang bernama Rizki Amelia Ismunandar, pada Pileg 2019 terpilih menjadi wakil rakyat di Kaltim. Chika juga sudah selesai kuliah. Hal ini menandakan urusan keluarga juga harus tetap harmonis.     

Terpilihnya bunda Firgasih sebagai Ketua DPRD Kutim tentu bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah mayoritas di dalamnya adalah kaum pria. Tentu ini bukan masalah bagi kaum perempuan dalam memimpin lembaga ini.

Banyak dari kaum hawa yang berhasil dalam memipin suatu negara, lembaga, dan lainnya. Seorang pemimpin tidak dilihat dari pria atau prempuan, tapi bagaimana cara dan hasilnya, serta ikhlas dan amanah.

“Perbedaan bendera bukan masalah. Tetap satu tujuan kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Kutim yang utama. Bunda juga akan perjuangkan pokok-pokok pikiran anggota DPRD Kutim, karena itu dilindungi undang-undang,” ungkap Encek UR Firgasih yang juga Ketua DPC PPP Kutim.

Adanya isu terkait dinasti politik di beberapa daerah. Dia tegas menepis itu semua. Terpilihnya Pak Ismunandar sebagai kepala daerah karena masyarakat yang mimilih. Terpilihnya bunda di legislatif itu, juga karena masyarakat Kutim yang percaya kepada bunda.

“Jadi semua ini prestasi yang sangat baik di mata masyarakat. Bukan dinasti,” jelasnya.

Tentu ke depan siap mendampingi dan mendorongan penuh dari keluarga untuk Ismunandar. Ikut kompetisi Pilkada kembali di 2020. Maju kembali dan memberikan perubahan ke arah yang lebih baik. (dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: