20 Terbunuh Dalam Serangan Israel di Gaza
"Mereka menembak semua orang, tua dan muda," katanya. Direktur Jenderal Makassed Adnan Farhoud mengatakan sebagian besar cedera Senin terjadi di kepala, dada, dan tungkai atas dan bawah. Ketika "Anda bermaksud menyakiti seseorang, Anda menembak di kepala", katanya kepada AFP.
Polisi Israel melaporkan 32 orang cedera dalam barisan mereka. Kekerasan sejak Jumat telah dipicu oleh upaya jangka panjang oleh pemukim Yahudi untuk mengusir beberapa keluarga Palestina dari lingkungan dekat Sheikh Jarrah. Sidang Mahkamah Agung atas banding Palestina dalam kasus yang semula ditetapkan pada hari Senin dibatalkan oleh kementerian kehakiman karena ketegangan.
Erdogan Sebut Israel Teroris
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Israel sebagai "negara teroris yang kejam" dalam pidatonya di Ankara pada Sabtu (8 Mei) di mana ia merujuk pada bentrokan polisi baru-baru ini dengan warga Palestina di Yerusalem.
Komentarnya muncul setelah lebih dari 200 orang terluka ketika polisi anti huru hara Israel bentrok dengan warga Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Jumat malam. Insiden terbaru ini menutup kerusuhan selama seminggu di Kota Suci dan Tepi Barat yang diduduki.
"Israel, negara teroris yang kejam, menyerang Muslim di Yerusalem - yang satu-satunya perhatiannya adalah melindungi rumah mereka … dan nilai-nilai sakral mereka - dengan cara yang biadab tanpa etika," kata Erdogan.
Kekerasan di Yerusalem adalah "serangan terhadap semua Muslim", katanya, menambahkan bahwa "melindungi kehormatan Yerusalem adalah kewajiban setiap Muslim". Dia mendesak semua negara, khususnya negara Muslim, untuk bereaksi dan meminta PBB untuk "menghentikan penganiayaan ini".
Sebelumnya pada hari Sabtu, Erdogan turun ke Twitter untuk mengutuk kekerasan tersebut. "Kami mengutuk keras serangan keji terhadap masjid Al-Aqsa … yang sayangnya dilakukan setiap Ramadhan," tulisnya, mengacu pada bulan puasa umat Islam.
"Kami akan terus berada di sisi saudara dan saudari Palestina kami dalam segala situasi," Erdogan berjanji. Pada hari Jumat, menteri luar negeri Turki meminta pemerintah Israel untuk mengakhiri kebijakan "agresif dan provokatif" terhadap Palestina.
Sekitar 300 orang berdemonstrasi pada hari Sabtu di luar konsulat Israel di Istanbul untuk mendukung orang-orang Palestina di Yerusalem. Protes itu diorganisir oleh LSM pro-pemerintah bernama IHH yang mengawasi armada kapal yang mencoba mendobrak blokade Israel di Jalur Gaza pada tahun 2010.
Hubungan antara Turki dan Israel tegang sejak itu, dengan duta besar ditarik pada 2018 setelah kematian pengunjuk rasa Palestina di daerah kantong.
sumber: CNA, AFP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: