50 Persen Blank Spot

50 Persen Blank Spot

Tanjung Selor, Nomorsatukaltim.com – Kemudahan berkomunikasi melalui telepon seluler, belum dinikmati oleh seluruh masyarakat Bulungan. Terutama mereka yang berada di pedalaman.
Bahkan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bulungan, Zulkifli menyebut, lebih 50 persen wilayah di Bulungan belum terjangkau sinyal telekomunikasi, atau blank spot. “Terutama wilayah yang jauh dari pusat kota,” ujar Zulkifli, Rabu (28/4). Ia menyebut, kecamatan yang masih banyak terdapat kawasan blank spot, di antaranya Peso, Peso Hilir, Sekatak, Tanjung Palas Barat, dan Tanjung Palas Timur. Akibatnya, kata Zulkifli, sangat memengaruhi kegiatan masyarakat setempat. Terutama dalam melakukan komunikasi jarak jauh. Tak hanya itu, masyarakat pun, lanjutnya, juga terlambat dalam mendapatkan informasi. “Di sana (pedalaman), sekalipun ada wilayah yang mendapatkan jaringan, itu hanya kualitas rendah. Seperti sinyal 2G atau 3G. Tidak cukup untuk internet,” ujarnya. Zulkifli juga mengatakan, sebenarnya tidak hanya wilayah pedalaman, di kecamatan yang dekat dengan ibu kota, yakni Kecamatan Tanjung Palas, juga masih terdapat kawasan blank spot. “Misalnya, jika berada di Desa Antutan itu dapat (sinyal), tapi begitu sampai di Desa Pejalin, jaringannya sudah hilang,” ujarnya. Persoalan banyaknya wilayah di Bulungan yang blank spot, diakui Zulkifli bahwa pihaknya sudah pernah mengusulkan ke pemerintah pusat. Bahkan setiap tahun diusulkan. Namun, belum ada realisasinya. Sementara, lanjutnya, daerah juga tidak diberikan kewenangan untuk membangun base transceiver station (BTS), untuk mendukung jaringan telekomunikasi. “Usulan itu kami layangkan sejak 2008 lalu. Ada 28 unit BTS yang diusulkan ke pusat, kami masih menunggu. Jika direalisasikan, kami akan fokuskan di kecamatan wilayah hulu,” ujarnya. Zulkifli juga mengatakan, pihak swasta pun pernah didorong untuk membangun jaringan dengan mendirikan tower telekomunikasi. Hanya saja, hal itu tidak berjalan sesuai harapan. Pasalnya, dalam membangun jaringan, pihak swasta akan melihat jumlah penduduk dan luas wilayah. “Penduduk di Bulungan tidak banyak. Itu kendalanya. Karena pihak swasta dalam berinvestasi, juga akan melihat untung ruginya. Pertimbangannya itu,” katanya. Meski begitu, pihaknya tetap akan mengawal usulan pengadaan jaringan telekomunikasi di pemerintah pusat. “Harapan kami itu dapat direspons, agar penggunaan jaringan telekomunikasi dapat merata di Kabupaten Bulungan,” ujarnya. */ZZA/REI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: