SMK Negeri I Tenggarong Gelar UKK Tata Boga dan Tata Hidang
Kukar, Nomorsatukaltim.com - Sebanyak 34 Siswi kelas XII SMK Negeri I Tenggarong Program Studi (Prodi) Tata Boga dan Tata Hidang mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dalam menyediakan masakan. Yang menarik, mulai dari proses pembuatan makanan hingga penyajian langsung di uji General Manager dari Hotel Grand Ealty Singgasana Heriyanto. Kegiatan tersebut sudah berlangsung selama empat hari. Dimulai dari hari Senin hingga Kamis (4-8/4).
Penguji Internal UKK SMK Negeri I Tenggarong, Hariyanto mengatakan para peserta jurusan Tata Boga dan Tata Hidang satu per satu mereka mendapatkan giliran menunjukkan keahliannya sebagai peramu makanan sekaligus sebagai penyaji. "Saya ambil penilaian nya dari cara memasak dan pembuatan makanannya. Penampilan dalam penyajiannya menarik atau tidak dan yang terakhir yakni pasti soal rasa," katanya. Dia katakan, UKK ini merupakan syarat pokok wajib utama untuk kelulusan peserta didik dalam menempuh sekolah jurusan. Ini merupakan program dari pemerintah juga. Agar setelah lulus nantinya para pelajar ini nantinya akan siap di pekerjaan di bidang kuliner. Dia menilai, nantinya persaingan tenaga kerja kedepannya cukup ketat. Apalagi Kaltim menyambut sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Walaupun rekan rekan perhotelan saat ini menyerap tenaga tenaga yang bukan bidang dari perhotelan. Karena memang kurang Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perhotelan. "Dengan hadirnya sekolah jurusan Tata Boga di Tenggarong ini. Salah satu mencetak tenaga tenaga dalam kuliner khususnya di perhotelan," imbuhnya. Hal senada juga diungkapkan, Ketua Prodi Tata Boga SMK N I Tenggarong, Santia Bonga kegiatan UKK ini rutin digelar setiap tahunnya. Serta yang menjadi asesor dari Tata Boga dihadiri secara langsung General Manager Hotel Grand Ealty Singgasana Hariyanto. "Kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini kepada Pak Heriyanto yang bersedia menjadi asesor di SMK Negeri I Tenggarong khususnya di bidang Tata Boga," ungkapnya. Dia berharap, semoga setelah Pandemi COVID-19 ini anak anak lebih terampil lagi dalam hal mengolah makanan dan penyajian. Mengingat sejak adanya Pandemi COVID-19, para pelajar hanya menempuh ilmu hanya lewat virtual saja. Sedangkan sekolah Kejuaraan harus banyak praktek di lapangan. Selain itu, pihaknya berharap kedepannya kurikulum itu berbasis Industri. Artinya kurikulum sekolah dan industri itu tidak ada kesenjangan antar satu dengan yang lainnya. (*/aka)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: