Calon Ketua DPC PDIP Balikpapan Mengerucut 3 Nama
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Proses pemilihan ketua DPC PDIP Balikpapan terus bergulir. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC PDIP Balikpapan Eddy Sunardi Darmawan alias Eddy Tarmo menyebut pemilihan nama calon ketua sedang berproses di tingkat Dewan Pengurus Daerah (DPD).
Informasi terakhir yang ia terima, daftar calon mengerucut menjadi tiga nama. Itu dari enam nama yang diusung di tingkat DPC. Namun demikian, Eddy masih enggan menyebut ketiga nama tersebut. "Wah itu saya enggak tahu. Silakan tanya sama DPD," ujarnya, saat ditemui di Hotel Novotel Balikpapan, baru-baru ini. Yang jelas, katanya, mekanisme pencarian ketua DPC sedang berproses. Hingga nantinya hanya tersisa satu nama yang akan menggantikan mendiang Thohari Aziz. Yang ditentukan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP), melalui usulan tiga nama dari DPD. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada fit and proper test dari tiga nama itu dan dipanggil ke DPP," sebutnya. Menurutnya, proses berkurangnya nama usulan dikarenakan syarat yang bisa diacukan ke DPP berjumlah 1 dan maksimal 3 nama saja. "Kami minta prosesnya disegerakan. Karena ada hal-hal yang harus ditandatangani ketua definitif. Jadi bukan Plt (pelaksana tugas)," tukasnya. Hal itu berpengaruh juga misalnya untuk kelanjutan Pergantian Antar Waktu (PAW) pengurus dan kader PDIP Balikpapan yang telah meninggal dunia pada awal Maret, yakni Riri Saswita Diano. Ia membantah jika di antara nama yang sudah diajukan DPD ke DPP memasukkan nama istri Thohari Aziz, yakni Risti Utami Demi. "Allahuallam. Karena memang yang sebelumnya diajukan ada enam nama di DPC (tidak ada nama Risti)," tukasnya. Sebelumnya, DPC PDIP Balikpapan telah menggelar rapat pleno mengajukan enam nama yang akan diusung unruk mengisi kekosongan kursi ketua. Yakni Sekretaris DPC PDIP Balikpapan Budiono, Ketua Fraksi PDIP Wiranata Oey, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC PDIP Balikpapan Eddy Sunardi alias Eddy Tarmo, Bendahara DPC PDIP Balikpapan M Najib, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Agung Subahari dan Selly Apriani. Eddy menyebut, siapapun yang akan mengisi posisi ketua DPC belum tentu menjadi pengganti sah pasangan wali kota terpilih Rahmad Mas'ud. Sebab proses pemilihan posisi wakil wali kota terpilih akan berproses sesuai ketentuan yang berlaku. "Ketua DPC belum pasti. Harus dibicarakan lagi dengan semua partai pengusul. Dan terakhir kan dipilih di dewan," imbuhnya. Menurutnya ada kemungkinan mencari sosok wakil wali kota yang akan mendampingi Rahmad Mas'ud akan berlarut-larut. Lantaran pembahasan penetapan nama tidak semudah membalikkan telapan tangan. "Memang bisa (berlarut-larut). Tapi kan saya dengar undang-undangnya sampai dengan enam bulan. Setelah definitif wali kota. Tapi yang jelas kasihan juga kalau wali kota bekerja sendiri. Kota ini kan besar, jadi enggak mungkin bekerja sendirian walaupun beliau bisa," imbuhnya. (ryn/eny)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: