Berisiko Tinggi, Vaksinasi Ojol Harus Segera Dilakukan
Balikpapan, Nomorsatukaltim.com – Para pengemudi ojek online di Kalimantan Timur punya risiko tinggi terhadap penyebaran virus corona. Karena itu, mitra pengemudi berharap vaksinasi ojol bisa segera dilakukan. Saat ini, pemerintah di berbagai daerah di Kaltim masih mengutamakan vaksinasi kepada pelayan publik dan lansia.
Fajri (30) salah satu mitra pengemudi ojol menyebut hingga saat ini ia bersama rekan-rekan ojol lainnya masih menunggu giliran untuk mendapatkan vaksinasi dari Pemerintah Kota Balikpapan. Di DKI Jakarta, vaksinasi ojol sudah dilakukan, inilah yang mendorong permintaan mitra pengemudi di Balikpapan.
"Sampai saat ini kami belum dapat vaksin. Sekarang masih nunggu kabar. Yang berharap segera mendapat giliran," kata Fajri, Jumat (26/3/2021).
Ia berharap bisa menerima vaksin sesegera mungkin sebab profesi yang ia jalani mengharuskan kontak dengan banyak orang sehingga berisiko besar untuk menularkan atau ditularkan virus corona. "Konsumen masih ada rasa khawatir pakai layanan ojol. Semoga dengan adanya vaksin untuk driver, konsumen juga merasa lebih nyaman," ujarnya.
Fajri juga berharap vaksin diberikan kepada seluruh mitra pengemudi ojol tanpa kecuali, baik mitra Gojek, Grab, maupun aplikator lainnya. "Harapannya saya semua dapat (vaksin). Kalau yang dapat hanya salah satu, tentu bisa bikin persaingan tidak sehat. Konsumen akan lebih nyaman pakai layanan yang (pengemudinya) sudah divaksin," paparnya.
Menurut Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim dr. Swandari Paramita, vaksinasi ojol sama pentingnya dengan vaksinasi untuk petugas publik lain. Sebab ojol juga merupakan bagian petugas publik yang melayani kebutuhan transportasi dan logistik masyarakat.
Swandari pun menyebut semua pengemudi ojol, dari aplikator manapun, harus mendapatkan vaksin agar bisa lebih terlindungi risiko tertular dan menularkan Covid-19. "Tentu penting (untuk divaksin). Tidak hanya vaksinasi ojol, pedagang pasar, guru, dosen, anggota TNI, Polri, hingga Satol PP, semua yang berhubungan intens dengan masyarakat harus mendapatkan vaksin tanpa terkecuali," ujar Swandari yang juga akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
Swandari mengatakan vaksinasi dilaksanakan oleh masing-masing dinas kesehatan kabupaten/kota. Untuk pengemudi ojol akan dilaksanakan di Balikpapan dan Samarinda karena ojol beroperasi di dua wilayah tersebut.
"Semua akan divaksin bertahap. Masing-masing kabupaten/kota punya skala prioritas untuk divaksin. Pertama nakes, kemudian petugas-petugas publik lainnya. Kita sama-sama tunggu saja giliran vaksin untuk pengemudi ojol sesuai yang dijawadwalkan masing-masing dinas kabupaten/kota," katanya.
Swandari berpesan kepada pengemudi ojol yang telah atau akan memperoleh vaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam menjalankan pekerjaannya melayani konsumen. Sebab mendapat vaksin bukan berarti tubuh menjadi kebal terhadap virus.
"Tetap perlu perlindungan berlapis. Vaksin hanya salah satu bagian dari perlindungan. Prokes harus tetep dijalankan. Ingat, vaksin tidak membuat kebal, masih ada kemungkinan terinfeksi Covid-19 jika lalai menerapkan prokes. Hanya kalau pun terkena Covid-19 tidak akan jatuh ke tahapan infeksi yang serius," tutupnya. (fey)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: