Bisa Berubah

Bisa Berubah

Sudah dianggarkan di APBD 2021. Preservasi hingga revitalisasi pedestrian jalan belum juga dimulai. Belum ditender, bahkan kemungkinan ada perubahan dampak refocusing anggaran.

Berdasarkan anggaran murni APBD 2021, proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Bidang Preservasi dan Jembatan, pekerjaan konstruksi dengan metode lelang umum berjumlah 17 paket dan metode pengadaan langsung 57 paket. Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, DPUPR Berau, Junaidi menyebut, di antaranya lanjutan preservasi Jalan H. Isa III senilai Rp 18 miliar, preservasi Jalan dr Murjani II senilai Rp 6,7 miliar. Revitalisasi Jalan Pulau Panjang senilai Rp 3,7 miliar, preservasi Jalan Nusantara Gunung Panjang senilai Rp 1,1 miliar. Ada pula revitalisasi jalan dan bangunan pelengkap jalan kawasan Bedungun senilai Rp 4,5 miliar. Juga revitalisasi pedestrian Jalan Pulau Panjang dengan nilai Rp 7,7 miliar. Sedangkan untuk volume pastinya, Junaidi belum bisa membeberkannya, lantaran anggaran ada kemungkinan berubah. Perkerjaan-pekerjaan fisik itu, dijelaskan Junaidi, lebih banyak berupa perbaikan permukaan jalan, melanjutkan saluran dan penataan trotoar. Meskipun belum menjelaskan total anggaran secara detail, pengadaan tahun 2021 ini lebih kecil dibandingkan tahun 2020. Berkurang sekira 35 persen. “Masih di awal tahun ini, keuangan daerah ini kan masih statusnya refocusing, jadi kemungkinan ada perubahan lagi,” jelasnya kepada Disway Berau, Minggu (21/3). Untuk tahun 2021, pihaknya juga tidak mendapatkan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), jadi semuanya mengandalkan keuangan daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau. Junaidi mengakui, sejauh ini belum ada pekerjaan fisik yang berjalan. Namun, masih bertahap dalam dokumen lelang dan persiapan kelengkapan dokumen lelang. Sebenarnya, mereka tidak memilih untuk melakukan penundaan, namun penyusunan kelengkapan berkas juga masih harus penuh kehati-hatian. “Belum ada kendala, masih berkutat penyusunan dokumen. Lumayan banyak menyita waktu, karena ada beberapa perubahan untuk masuk ke dalam tender,” ungkapnya. Di tahun 2020, batas pengerjaan pengadaan ada di 21 Desember, untuk tahun ini belum ada kepastian lagi. Yang jelas pihaknya akan mengupayakan pengerjaan di tahun 2021 berjalan dengan lancar, meskipun hingga bulan ke-3 di 2021 belum juga masuk dalam proses lelang. Selain itu pula, pengerjaan akan dilakukan secara merata lantaran seluruhnya merupakan prioritas. Kemungkinan besar di April akan diadakan pengajuan proses lelang, entah di awal bulan atau tidak. “Setelah ada proses lelang dan ketemu pemenangnya, barulah akan masuk dalam pengerjaan fisik,” ungkapnya. Sejauh ini pihaknya akan optimistis untuk mulai masuk ke tahapan fisik di bulan Mei 2021 mendatang, dan optimis akan selesai di akhir tahun. RAP/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: