Viral APD Berserakan di TPU KM 15, Satgas COVID-19 Balikpapan Beri Penjelasan

Viral APD Berserakan di TPU KM 15, Satgas COVID-19 Balikpapan Beri Penjelasan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Publik Balikpapan digegerkan dengan video viral. Dalam video yang direkam warga, tampak alat pelindung diri (APD) yang berserakan di selokan sekitar tempat pemakaman umum (TPU) COVID-19 di KM 15. Video itu mulai viral sejak Sabtu (20/3/2021) kemarin.

Usai viralnya video tersebut, warganet Balikpapan pun turut kesal. Para petugas pemakaman COVID-19 dituduh tak membuang APD dengan benar sesuai tempatnya. Hal itu langsung diklarifikasi oleh Juru Bicara Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Balikpapan yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan, Andi Sri Juliarty atau dokter Dio. Andi Sri Juliarty membenarkan, APD yang ditemukan warga tersebut merupakan milik petugas pemakaman di lokasi tersebut. APD tersebut usai digunakan petugas memindahkan salah satu jenazah yang ada di pemakaman itu, ke pemakaman lainnya yang diminta pihak keluarga. "Proses pemindahan jenazah, tim pemakaman menggali kubur tetap menggunakan APD, setelah mengeluarkan peti jenazah, jenazah harus segera diantar ke Taman Makam Pahlawan (TMP). Sehingga, tidak memungkinkan jika petugas membakar APD dulu, sedangkan jenazah menunggu," ujarnya, Minggu (21/3/2021). Lanjut dokter Dio, usai dari TMP, petugas baru kembali menuju pemakaman KM 15 untuk membakar APD. Namun, diperkirakan warga yang merekam video tersebut tidak bertemu dengan petugas tersebut. "Mungkin foto atau video dari masyarakat yang beredar di media sosial saat pemindahan jenazah, karena APD dibakar setelah semua selesai," jelasnya. Dokter Dio juga menjelaskan, pemindahan jenazah ini atas kemauan dari pihak keluarga untuk dipindahkan ke TMP. Sejak awal, almarhum yang merupakan veteran akan dimakamkan di taman makam pahlawan. Karena syarat dari pemindahan jenazah COVID-19 harus menunggu selama tiga bulan. Terpisah, Kepala Satpol PP Balikpapan, Zulkifli turut membenarkan kejadian tersebut. Namun kegiatan yang terjadi pada Sabtu itu bukanlah pemakaman pasien COVID-19, melainkan pemindahan jenazah. "Sejak Jumat (19/3/2021) itu kita enggak ada melakukan pemakaman. Sabtu itu juga enggak ada. Yang ada pemindahan jenazah pada Sabtu kemarin," ujarnya. Lebih lanjut Zul mengatakan, APD yang ada tersebut milik petugas dan pihak keluarga yang membantu pemindahan jenazah ke lokasi lainnya. "Iya itu petugas dan keluarga jasad di makam yang dipindahkan. Memang harusnya dimusnahkan dengan cara dibakar," jelasnya. Zul pun memastikan hal ini menjadi catatan bagi tim satuan tugas dalam melaksanakan pemakaman ataupun pemindahan jasad yang ada. "Ya ini jadi catatan kam,i agar hal ini ini tidak terulang kembali," tutupnya. (Bom/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: