Saring sebelum Unggah

Saring sebelum Unggah

TANJUNG REDEB, DIAWAY – Berita hoaks vaksinasi COVID-19 menjadi perhatian serius Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Berau. Konten itu, dinilai menjadi provokasi menentang kebijakan pemerintah dalam penanggulangan virus yang merebak dari Wuhan, Tiongkok.

Kepala Bidang Pengelola Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, Sunarto menyampaikan, adanya berita beredar di dunia maya terkait warga yang telah divaksinasi terkonfirmasi positif. Padahal, bisa saja sudah terpapar sebelum divaksin. Selain itu, beredar pemberitaan yang meragukan kehalalan vaksin dari Tiongkok, serta efek samping ditimbulkan setelah disuntik. Namun, tanpa mencantumkan sumber informasi yang jelas dan resmi. “Berita dibuat gantung (tidak jelas) yang membuat masyarakat beropini dan berpikir negatif,” katanya kepada Disway Berau, Jumat (5/3). Banyaknya berita Hoaks yang beredar, membuat kegaduhan di masyarakat. Menurunkan kepercayaan terhadap program vaksinasi sebagai upaya pemerintah menekan penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Kabupaten Berau. Hal ini menunjukkan, masyarakat belum bijak dalam memanfaatkan media sosial sebagai wadah percepat informasi. Menyebarluaskan informasi atau berita tanpa melakukan penyaringan atau mencari fakta terlebih dulu. “Yang penting menarik, sebarkan. Tanpa mempedulikan benar atau tidaknya berita tersebut Padahal, ulah mereka dapat merugikan diri sendiri dan orang banyak,” jelasnya. Sehingga, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengambil langkah tegas akan memblokir akun media sosial oknum yang tidak bertanggung jawab sesuai denga Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). “Serta pemilik akun akan diberikan pembinaan,” pungkasnya. *DEW/JUN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: