Dewan Apresiasi Kinerja Rumah Sakit Islam
Samarinda, Nomorsatukaltim.com - Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda telah beroperasi sejak Senin (1/3/2021) kemarin. Rumah sakit yang sempat berhenti beroperasi selama empat tahun ini, kini sudah mulai memberikan layanan bagi masyarakat di Samarinda.
Apalagi kembalinya Rumah Sakit Islam Samarinda itu membuat pelayanan masyarakat yang ada di daerah Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara lebih dekat lagi. Hal tersebut diapresiasi Komisi IV DPRD Kaltim. Menurut anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin, bahwa kembalinya Rumah Sakit Islam Samarinda ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Kaltim maupun Pemkot Samarinda, khususnya di bidang kesehatan. Selain itu ia mengharapkan pemerintah maupun pengelola rumah sakit segera mengisi kembali beberapa fasilitas penunjang rumah sakit seperti sediakala. "Ini menjadi langkah konkret pemerintah provinsi maupun Kota Samarinda. Jangan lagi masa lalu terjadi saat rumah sakit ini kembali beroperasi," ucap Salehuddin. Saat ditemui awak media. Rabu (3/3) pagi. Ia mengatakan, kehadiran RSI ini dapat meringankan rumah sakit rujukan COVID-19 yang ada di Kaltim. Sekadar diketahui, RSUD AW Syahranie maupun RSUD IA Moeis jumlah kamarnya sudah hampir penuh. Belum lagi rumah sakit rujukan di Kota Balikpapan juga dikabarkan penuh. Sehingga Pemkot menggunakan asrama haji di Kelurahan Batakan, Balikpapan Timur. Meskipun begitu, ia juga mengingatkan pemerintah dan pengelola rumah sakit tidak fokus kepada penanganan COVID-19 saja. "Masyarakat yang memiliki riwayat sakit di luar pandemi ini pun diharapkan juga dapat dilayani secara maksimal," ucap Pria yang juga sebagai Kader Partai Golongan Karya (Golkar) ini. Hal itu sembari melakukan pembenahan baik dari fasilitas maupun ruangan yang perlu dibenahi. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 ini protokol kesehatan tetap diperhatikan ketika peresmian pertama.Tujuannya menghindari kerumunan saat peresmian nantinya. Sementara itu, Dirut RSI Samarinda, Didik Santoso mengatakan, hanya ruang instalasi gawat darurat (IGD) yang telah dioperasikan. "Banyak, detail persiapan kami. Untuk peresmian belum ada pembicaraan. Mungkin besok dibicarakan," ucapnya Dua pekan kemudian pengelola rumah sakit akan membuka poliklinik dan rawat inap. Hal itu sembari melakukan pembenahan baik dari fasilitas maupun ruangan yang perlu dibenahi. "Kita sudah bisa buka poliklinik, lalu buka rawat inap dan seterusnya yang akhirnya makin banyak melibatkan karyawan," pungkasnya.(Adv/top)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: