Lega Sudah Divaksin, Guru di Balikpapan Siap PTM
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Ratusan guru mendapat giliran vaksinasi yang dilakukan di Balikpapan Sport and Convention Center, Selasa (2/3/2021). Beberapa guru yang selesai divaksin mengaku lega, karena tahapan pencegahan melalui vaksinasi dinilai lebih efektif untuk menangkal penularan COVID-19.
Selain menerapkan perilaku hidup sehat dengan menerapkan 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. "Alhamdulillah lega, setelah divaksin ini rasanya ketakutan terhadap COVID-19 di kalangan kita para guru juga berkurang," ujar Wahidah, tenaga pendidik di tingkat SD di Balikpapan Kota. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin menyebut tahap pertama vaksinasi guru itu melibatkan 750 tenaga pendidik yang dibagi menjadi dua hari, yakni Selasa, dan Rabu (3/3/2021). "Balikpapan mendapat 9 ribu lebih vaksin yang dibagi beberapa komponen masyarakat. Untuk guru dan tenaga pendidik kita bagi untuk guru dan tenaga pendidik tingkat SD, SMP dan SMA. Baik sekolah negeri maupun swasta," ungkapnya. Ia menyebut, guru yang menerima vaksin menjadi dua sesi, 525 guru di hari pertama dan 225 guru lainnya di hari selanjutnya. "Jumlah guru kan ada sekitar 7 ribu orang. Artinya ini baru sekitar 10 persen. Sisanya menunggu kuota atau tahap selanjutnya," katanya. Sama seperti proses vaksinasi komponen masyarakat lainnya yang masuk kategori pelayanan publik, masing-masing guru juga melalui proses registrasi, pengecekan kesehatan dan tahapan penyuntikan vaksin. Jika dalam proses pemeriksaan itu tidak memenuhi standar vaksinnasi, maka yang bersangkutan diminta untuk menunda vaksinasinya. "Guru yang pernah terpapar dan menjadi penyintas dan kurang dari tiga bulan tidak diperkenankan vaksin. Kan ada proses skrining sehingga akan ketahuan apakah pernah terpapar atau tidak," ungkapnya. Menurut Muhaimin, proses pembelajaran saat ini masih tetap dilaksanakan secara daring. Nah, ada kuota internet yang diberikan pemerintah untuk menunjang proses itu, selama tiga bulan berturut-turut, yakni Maret, April dan Mei. "Ada kuota internet 35 giga. Kuota itu dibagi, 5 giga untuk reguler sisanya kuota untuk belajar," urainya. Bantuan itu juga sejalan dengan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang menjadwalkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tahun ajaran baru tahun 2021-2022, di bulan Juli. "Proses vaksinasi juga sudah berjalan, sehingga Pak Menteri (Nadiem Makariem) mencanangkan metode PTM di tahun ajaran baru, di bulan Juli. Kita juga sudah simulasi PTM, jadi masa transisi dari daring menjadi PTM, di tiga bulan tadi," imbuhnya. (ryn/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: