Bangga Bisa Wujudkan Cita-Cita

Bangga Bisa Wujudkan Cita-Cita

Siti Syalsyiyyah Nasyuha Putri Prasetyo BISA mewujudkan cita-cita sejak kecil, tentu jadi kebangaan tersendiri. Hal itulah yang dirasakan Siti Syalsyiyyah Nasyuha Putri Prasetyo. Ketika impiannya menjadi pramugari tercapai. Gadis kelahiran Jakarta 31 Agustus 2000 ini, mengaku bahagia karena bisa meraih mimpinya tersebut. “Dari kecil saya memang bercita-cita menjadi pramugari, maka itu saya tidak melanjutkan kuliah seperti teman lainnya. Setelah lulus SMA merantau ke Malang untuk mengikuti diklat penerbangan selama kurang lebih 5 bulan,” ungkapnya. Gadis berhijab yang kerap disapa Syalsyi ini, memang memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk mencapai tujuan hidupnya. “Saya merasa bahagia dan bangga atas apa yang saya raih,” tuturnya. Syalsyi pun berbagi pengalamannya tentang hingga dia bias menjadi pramugari. Disebutkannya, pada September 2018 mengikuti seleksi awak kabin salah satu maskapai di Indonesia. Di awali dengan performance test dengan mengukur tinggi dan berat badan yang akan disesuaikan dengan standar perusahaan, setelah itu dilanjutkan dengan interview oleh beberapa perwakilan perusahaan. Lanjutnya, sepekan kemudian mendapatkan email untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu TOEIC Test, mengerjakan 200 soal selama 2 jam. Sebulan kemudian kembali mendapatkan email itu mengikuti psychotest tertulis dan wawancara. Beberapa bulan kemudian dilanjutkan Medical Examination dan diakhiri dengan Pantukhir oleh internal perusahaan. “Proses memakan waktu kurang lebih satu tahun sampai akhirnya lulus dan mengikuti beberapa training, ground training dan flight training,” ujarnya. Menurutnya, menjadi pramugari tentu saja memiliki suka dan duka. Memiliki kebiasaan untuk selalu bersama keluarga membuatnya selalu merasa rindu ketika berada jauh dari rumah. “Sukanya ya bisa jalan-jalan walaupun masih rute dekat-dekat saja, terus ketemu orang baru hampir tiap jam. Yang pasti harus terpisah jauh dari keluarga merupakan salah satu duka yang saya rasakan, tapi walaupun ada dukanya kalau udah lihat penumpang senyum bilang terimakasih seakan-akan semua hilang gitu aja,” terangnya. Meski bukan orang asli Berau, Syalsyi juga memiliki segudang prestasi dan ikut memberikan sumbangsi terhadap promosi pariwisata Kabupaten Berau. “Sebelumnya sempat berpindah beberapa kali pada akhirnya saya menghabiskan masa remaja saya di Kabupaten Berau,” ujarnya. Disebutkan Syalsyi, sejak SD–SMA, dia mencoba berikan yang terbaik untuk keluarga dan Kabupaten Berau. Pada tahun 2017, mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari Duta Wisata Kabupaten Berau, guna mempromosikan pariwisata daerah. Anak pertama dari tiga bersaudara ini adalah sosok kakak yang luar biasa bagi kedua adiknya. Anak pasangan Muhammad Ector Prasetyo dan Erly Damayanti ini terlihat lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarganya. “Saya lebih senang berada dekat dan menghabiskan waktu bersama keluarga saya, walaupun hanya sekadar bersenda gurau dengan orangtua dan kedua adik saya,”ungkapnya.(*/fst/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: