Investasi Didominasi Emas Hitam, Kaltim Belum “Move On” Dari Batu Bara

Investasi Didominasi Emas Hitam, Kaltim Belum “Move On” Dari Batu Bara

Batu bara masih mendominasi investasi di Kaltim. (foto : dok.) Samarinda, DiswayKaltim.com – Realisasi investasi Kaltim semester pertama 2019 mencapai Rp 17,68 triliun atau 46,16 persen. Adapun target investasi 2019 adalah Rp 36,35 triliun. Berdasar data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, nilai investasi mencakup dua hal. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Target investasi PMDN adalah Rp 13,51 triliun dan dan PMA senilai Rp 25,09 triliun. Pelaksana Tugas Harian (Plh) Kepala Dinas DPMPTSP Kaltim Edy Gunawan mengutarakan itu. Didampingi Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan DPMPTSP Kaltim Sanusi Saudek, pihaknya menyebut realisasi investasi belum maksimal. Penyebabnya adalah perusahaan belum menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM). “Sehingga masih banyak data realisasi investasi yang belum terdata dalam basis data realisasi investasi. Padahal mungkin perusahaan tersebut sudah merealisasikan kegiatan investasinya,” ungkapnya, Jumat (27/9/2019) pagi. Adapun realisasi investasi dari PMDN selama triwulan II 2019 adalah Rp 5,98 triliun. Dengan jumlah proyek 527 paket. Investasi terbesar berada di Kukar. Nilainya Rp 1,51 triliun. Atau 25,29 persen dari seluruh realisasi investasi PMDN. Investasi terbesar di Balikpapan sebesar Rp 1,26 triliun atau 21,03 persen. Posisi ketiga realisasi investasi PMDN ada di Berau. Nilainya Rp 945,75 miliar atau 15,80 persen dari total PMDN se-Kaltim. “Terkait penyerapan tenaga kerja, Kukar paling banyak penyerapannya. Yakni sebanyak 2.624 orang. Kemudian disusul Balikpapan sebanyak 1.355 orang dan Berau sebanyak 1.138 orang,” beber Sanusi. Sementara realisasi investasi dari PMA di triwulan II sebesar Rp 2,459 triliun. Paket proyeknya sebanyak 264. Realisasi investasi dari PMA ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya senilai Rp 1,647 triliun. Investasi asing tertinggi di Kaltim berasal dari British Virgin Island. Sebesar US$ 46,853 juta. Atau 28,57 persen dari total PMA di Kaltim pada triwulan II. Disusul Korea Selatan senilai US$ 26,282 juta atau 16,03 persen. “Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, pertambangan mendapat tambahan investasi sebesar US$ 82,54 juta. Atau sebesar 42,23 persen dari keseluruhan realisasi PMA,” jelasnya. Begitu pula dalam realisasi investasi dari PMDN. Pada triwulan II 2019, sektor pertambangan masih menempati urutan tertinggi. Senilai Rp 10,55 triliun atau 86,76 persen. Secara nasional realisasi PMA Kaltim menempati urutan ke-12. Posisinya di bawah Kalimantan Barat. Peringkat pertama ditempati Jawa Barat. Disusul DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Kepulauan Riau. Sementara realisasi investasi dari PMDN, Kaltim menempati urutan kelima. (qn) Target Realisasi Investasi Kaltim 2015 : 37,10 Triliun 2016 : 39,33 Triliun 2017 : 34,97 Triliun 2018 : 38,60 Triliun 2019 : 36,35 Triliun Perkembangan Realisasi Investasi Kaltim 2015 : 39,38 Triliun 2016 : 23,31 Triliun 2017 : 28,20 Triliun 2018 : 33,81 Triliun 2019 : 17,68 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: