Lampard OTW Pemecatan Usai Dihantam City 3-1

Lampard OTW Pemecatan Usai Dihantam City 3-1

Sementara Havertz juga baru membuat 4 gol untuk Chelsea, dan belakangan kerap dicadangkan Lampard. Padahal, pemain yang dibeli dari Bayer Leverkusen itu bisa membuat 18 gol dan 9 asis musim lalu di klub Jerman.

Masih dari laporan yang sama. Lampard mulai sering berantem dengan pemainnya. Bahkan di hadapan media pun Lampard sering mengkritik performa anak asuhnya. Hal ini membuat ruang ganti semakin tidak nyaman. Menjadikan masalah Lampard kian dalam.

Belum lagi, manajemen Chelsea juga sudah mulai mencari alternatif pelatih pengganti Lampard. Perlu diingat. Chelsea bukanlah tim yang senang bersabar dengan pelatihnya.

Dalam 10 tahun terakhir, Chelsea sudah dibesut oleh delapan pelatih. Termasuk Lampard. Di luar Guus Hiddink yang menjadi manajer sementara pada musim 2015/16. Chelsea pernah bekerja sama dengan Carlo Ancelotti, Andre Villas-Boas, Roberto Di Matteo, Rafael Benitez, Jose Mourinho, Antonio Conte, dan Maurizio Sarri.

Tujuh manajer itu sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Tapi Chelsea adalah Chelsea. Presentasi manajernya saat mejelaskan proyek jangka panjang selalu dianggap angin lalu. Chelsea cuma mau satu hal. Setiap musim juara. Kalau tidak, ya didepak.

Bicara soal pencapaian. Lampard tentu masuk jajaran pelatih paling minor ketimbang nama-nama di atas. Maka tak ada alasan bagi Chelsea untuk mempertahankan Lampard lebih lama. Kalau tim belum juga dibawa ke jalur kemenangan.

Legenda Manchester United, Roy Keane yang kini menjadi analis sepak bola. Paham betul bagaimana tabiat Chelsea. Dan dia bilang, Lampard memang sedang di ambang pemecatan. Kalau situasinya tak kunjung membaik dalam beberapa laga ke depan.

"Saya tidak melihat kata sabar ada di Chelsea, khususnya untuk para manajer. Saya rasa Frank tidak akan mendapatkan waktu sebanyak itu. Ada tekanan besar musim ini karena uang yang sudah dibelanjakan," ungkap Roy Keane dikutip dari Sky Sports.

"Chelsea tidak memberikan para manajernya waktu. Itu ada dalam DNA dan sejarah mereka. Dia masih baru soal ini. Dia baru 42 tahun. (Juergen) Klopp datang dari Dortmund dan memenangi hadiah-hadiah besar di sana."

"Dia (Lampard) melawan para manajer ini: (Carlo) Ancelotti, (Jose) Mourinho, (Pep) Guardiola. Orang-orang ini sudah punya CV. Dia tidak akan mendapatkan waktu seperti yang dulu didapatkan Klopp di Liverpool," imbuhnya.

Lampard Tidak Peduli

Sejak awal membesut Chelsea. Atau setidaknya musim ini. Saat ia sudah menghamburkan lebih dari 200 juta paun di bursa transfer. Lampard tak pernah suka jika Chelsea disebut calon juara. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Di mana jarak antar laga begitu dekat. Banyak hal buruk bisa menimpa klubnya.

Di titik ini, ketika Chelsea sedang dalam masa pesakitan. Lampard mengaku sama sekali tak terkejut. Ia tahu timnya akan kehabisan bensin. Ia tahu akan tiba waktu di mana ia akan masuk daftar pemecatan. Ia tahu semua itu. Dan karenanya ia sama sekali tidak peduli. Ketimbang menumpuk rasa khawatir berlebihan. Lampard memilih fokus memperbaiki kinerja timnya.

"Saya tak khawatir soal itu (dipecat)," kata Lampard dikutip dari Metro.

"Saya sudah memperkirakan masa-masa sulit di musim ini. Saya sudah bilang itu saat kami mengalahkan Leeds United (awal Desember). Dan semua orang malah menjadikan kami kandidat juara (Liga Inggris). Saya tahu itu bukan hal gampang, kami sadar posisi kami."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: