Hanya Mencegah, Vaksin Tak Kurangi Laju Penyebaran COVID-19
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, dr Swandari Paramita. Menyoroti peningkatan kasus COVID-19 yang semakin masif di Kaltim. Kini, angka kasus sudah mencapai 697,8 per 100 ribu penduduk. Dengan angka positivity rate dari jumlah testing mencapai 16,9 persen.
Padahal, ambang batas aman tingkat positivity rate dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Tak lebih dari 5 persen. "Artinya ini jadi peringatan bagi warga Kaltim. Bahwa kondisi kita sudah mengkhawatirkan," ujar Swandari baru-baru ini. Dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kaltim. Kasus konfirmasi positif masih signifikan. Terbaru, Minggu (27/12), angka konfirmasi positif mencapai 200 kasus. Didominasi dari wilayah Berau, Kutai Timur dan Samarinda. Dari jumlah itu, maka total kasus COVID-19 di Kaltim kini sudah mencapai 25.969. Sebanyak 21.804 kasus dinyatakan sembuh. Sementara, pasien yang menjalani perawatan sebanyak 3.444 orang. Dan pasien meninggal karena virus ini sudah mencapai 721 orang. Tahap imunisasi vaksin yang disiapkan pemerintah. Menurut Swandari, tidak akan mengurangi laju penyebaran virus. Karena vaksin hanya berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh. Bukan untuk pengobatan. "Vaksin pada prinsipnya hanya mencegah supaya orang yang terpapar tidak jatuh pada kondisi serius. Atau bisa kena, tapi tidak bergejala," jelasnya. Sehingga ia menegaskan, meski tubuh sudah divaksinasi nantinya. Disiplin protokol kesehatan tetap harus diterapkan. Yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Meski tak dapat mengurangi laju penyebaran virus. Swandari mengapresiasi kerja keras pemerintah dalam pengadaan vaksin. Sebagai upaya pencegahan. Apalagi, komitmen pemerintah yang akan menggratiskan vaksin bagi seluruh masyarakat. Terpisah, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi memastikan jatah vaksin bagi warga Kaltim bisa diterima pada Januari 2021. Dengan dosis 2,2 juta vaksin yang akan datang secara bertahap. Penggunaan vaksin ini, akan diprioritaskan terlebih dahulu bagi tenaga kesehatan, TNI/Polri, tim Satgas, baru kemudian masyarakat secara umum. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi vaksin COVID-19. Hadi pun mengaku bersedia, menjadi orang pertama yang divaksinasi. Mengikuti langkah Presiden Joko Widodo. "Saya siap menjadi orang pertama yang akan divaksin di Kaltim," pungkasnya. (Krv/sam) Data update COVID-19 Kaltim Minggu (27/12) Tambahan kasus: 200 Berau: 72 Bontang: 4 Samarinda: 33 Balikpapan: 24 Kubar: 5 Kutim: 44 Kukar: 10 Paser: 5 PPU: 3 Total Kasus: 25.969 Sembuh: 21.804 Dirawat: 3.444 Meninggal: 721 Sumber: Diskesprov KaltimCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: